Pakistan Seru Dunia Waspadai Ancaman Genosida pada Muslim di India
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Pada konferensi tiga hari di kota suci India, Haridwar, para aktivis Hindu sayap kanan bersumpah melenyapkan 200 juta Muslim jika perlu untuk mendirikan “negara Hindu saja”.
Kepolisian India belum mengambil tindakan terhadap orang-orang itu, termasuk beberapa anggota Partai Bharatiya Janata yang berkuasa. Aparat India malah terkesan mendukung kelompok garis keras itu.
Sputnik pada Senin (10/1/2022) melaporkan, Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan memperingatkan kekuatan global tentang "agenda ekstremis" pemerintahan India. Khan menyoroti pertemuan baru-baru ini para aktivis Hindu di kota Haridwar, India utara.
Acara tiga hari bernama "Dharam Sansad" yang dihadiri para biksu dan aktivis Hindu, mengeluarkan seruan terang-terangan untuk membersihkan India dari Muslim dan mengubah republik sekuler India menjadi negara Hindu.
Ancaman genosida pada Muslim di India itu menjadi pernyataan paling terang-terangan dan terbuka oleh kelompok garis keras Hindu.
“Di bawah ideologi ekstremis pemerintah BJP Modi, semua agama minoritas di India telah menjadi sasaran impunitas (kebebasan dari hukuman) oleh kelompok-kelompok Hindutva. Agenda ekstremis pemerintah Modi adalah ancaman nyata bagi perdamaian di wilayah kita,” papar dia.
Peringatan Khan muncul setelah pemerintahan PM India Narendra Modi gagal mengutuk pernyataan provokatif para aktivis Hindu yang ditujukan pada komunitas minoritas Muslim saat pertemuan tertutup yang diadakan antara 17 dan 19 Desember.
Kepolisian India belum mengambil tindakan terhadap orang-orang itu, termasuk beberapa anggota Partai Bharatiya Janata yang berkuasa. Aparat India malah terkesan mendukung kelompok garis keras itu.
Sputnik pada Senin (10/1/2022) melaporkan, Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan memperingatkan kekuatan global tentang "agenda ekstremis" pemerintahan India. Khan menyoroti pertemuan baru-baru ini para aktivis Hindu di kota Haridwar, India utara.
Acara tiga hari bernama "Dharam Sansad" yang dihadiri para biksu dan aktivis Hindu, mengeluarkan seruan terang-terangan untuk membersihkan India dari Muslim dan mengubah republik sekuler India menjadi negara Hindu.
Ancaman genosida pada Muslim di India itu menjadi pernyataan paling terang-terangan dan terbuka oleh kelompok garis keras Hindu.
“Di bawah ideologi ekstremis pemerintah BJP Modi, semua agama minoritas di India telah menjadi sasaran impunitas (kebebasan dari hukuman) oleh kelompok-kelompok Hindutva. Agenda ekstremis pemerintah Modi adalah ancaman nyata bagi perdamaian di wilayah kita,” papar dia.
Peringatan Khan muncul setelah pemerintahan PM India Narendra Modi gagal mengutuk pernyataan provokatif para aktivis Hindu yang ditujukan pada komunitas minoritas Muslim saat pertemuan tertutup yang diadakan antara 17 dan 19 Desember.