OMG, Polisi Sita 200 Kilogram Kokain dari Mobil Wali Kota
Rabu, 05 Januari 2022 - 21:19 WIB
NIAMEY - Polisi di Niger telah menyita lebih dari 200 kilogram kokain dari kendaraan Wali Kota sebuah kota kecil di utara negara itu. Hal itu diungkapkan pemerintah Niger.
"Hampir 200 bata kokain ditangkap di Agadez selama akhir pekan dari kendaraan resmi Wali Kota Fachi, sebuah pusat perdagangan sekitar 400 kilometer utara Agadez," menurut pernyataan dari Kantor Pusat Niger untuk Represi Perdagangan Gelap Obat Bius seperti dilansir dari ABC News, Rabu (5/1/2022).
Pernyataan itu kemudian menyatakan bahwa Wali Kota dan sopirnya dibawa ke Niamey, ibu kota Niger, untuk diinterogasi. Para petugas kini tengah mengejar tersangka lain yang diyakini terlibat dalam penyelundupan.
Menurut pernyataan itu perburuan terhadap para tersangka lainnya juga melibatkan agen-agen keamanan dari Uni Eropa.
"Penyitaan terhadap obat bius yang terjadi berulang kali banyak menunjukkan tentang realitas fenomena di Niger. Ini tidak meyakinkan warga...teroris hidup dari ekonomi kriminal," kata Souleymane Mahamadou, seorang warga Niger yang khawatir.
“Ketika tokoh politik terlibat dalam perdagangan ini, ada lebih banyak alasan untuk khawatir,” imbuhnya.
Penyitaan obat-obatan terlarang telah meningkat di Afrika Barat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para penyelundup internasional telah menjadikan benua itu sebagai pusat perantara untuk penyelundupan obat-obatan antara Amerika Selatan dan Eropa.
Pada bulan Oktober lalu, Angkatan Laut Senegal menyita lebih dari 2 ton kokain dari sebuah kapal.
"Hampir 200 bata kokain ditangkap di Agadez selama akhir pekan dari kendaraan resmi Wali Kota Fachi, sebuah pusat perdagangan sekitar 400 kilometer utara Agadez," menurut pernyataan dari Kantor Pusat Niger untuk Represi Perdagangan Gelap Obat Bius seperti dilansir dari ABC News, Rabu (5/1/2022).
Pernyataan itu kemudian menyatakan bahwa Wali Kota dan sopirnya dibawa ke Niamey, ibu kota Niger, untuk diinterogasi. Para petugas kini tengah mengejar tersangka lain yang diyakini terlibat dalam penyelundupan.
Menurut pernyataan itu perburuan terhadap para tersangka lainnya juga melibatkan agen-agen keamanan dari Uni Eropa.
"Penyitaan terhadap obat bius yang terjadi berulang kali banyak menunjukkan tentang realitas fenomena di Niger. Ini tidak meyakinkan warga...teroris hidup dari ekonomi kriminal," kata Souleymane Mahamadou, seorang warga Niger yang khawatir.
“Ketika tokoh politik terlibat dalam perdagangan ini, ada lebih banyak alasan untuk khawatir,” imbuhnya.
Penyitaan obat-obatan terlarang telah meningkat di Afrika Barat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para penyelundup internasional telah menjadikan benua itu sebagai pusat perantara untuk penyelundupan obat-obatan antara Amerika Selatan dan Eropa.
Pada bulan Oktober lalu, Angkatan Laut Senegal menyita lebih dari 2 ton kokain dari sebuah kapal.
Baca Juga
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda