Negara Misterius Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS Rp698 Miliar
Selasa, 28 Desember 2021 - 13:35 WIB
WASHINGTON - Sebuah negara asing memesan jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) dengan total nilai kontrak USD49.059.494 atau lebih dari Rp698 miliar. Amerika menolak mengungkap nama negara misterius ini.
Mengutip siaran pers dari Departemen Pertahanan Amerika, Selasa (28/12/2021), kontraktor pertahanan Lockheed Martin telah memenangkan hampir USD50 juta kontrak Angkatan Laut AS untuk merancang versi atau varian F-35 Joint Strike Fighter untuk negara asing yang tidak disebutkan. Jumlah unit jet tempur yang dipesan juga tidak dirinci.
"Lockheed Martin Corporation [dari] Fort Worth, Texas, dianugerahi kontrak cost-plus-incentive-fee USD49.059.494 yang menyediakan rekayasa dan kegiatan terkait lainnya untuk mendukung desain dan pengembangan varian pesawat Joint Strike Fighter yang dirancang untuk pelanggan Penjualan Militer Asing (FMS) yang tidak disebutkan," bunyi siaran pers Departemen Pertahanan.
Departemen itu mengatakan lebih dari tiga perempat pekerjaan kontrak akan dilakukan di Fort Worth, Texas dengan 14% lainnya dilakukan di Redondo Beach di California.
Sejumlah kecil pekerjaan akan dilakukan lebih lanjut di Orlando, Florida (6%); Baltimore, Maryland (1%); Owego, New York (1%) dan Samlesbury, Inggris (1%).
Pengerjaan proyek ini, lanjut siaran pers tersebut, dijadwalkan memakan waktu lima tahun dan diharapkan selesai pada Desember 2026.
Mengutip siaran pers dari Departemen Pertahanan Amerika, Selasa (28/12/2021), kontraktor pertahanan Lockheed Martin telah memenangkan hampir USD50 juta kontrak Angkatan Laut AS untuk merancang versi atau varian F-35 Joint Strike Fighter untuk negara asing yang tidak disebutkan. Jumlah unit jet tempur yang dipesan juga tidak dirinci.
"Lockheed Martin Corporation [dari] Fort Worth, Texas, dianugerahi kontrak cost-plus-incentive-fee USD49.059.494 yang menyediakan rekayasa dan kegiatan terkait lainnya untuk mendukung desain dan pengembangan varian pesawat Joint Strike Fighter yang dirancang untuk pelanggan Penjualan Militer Asing (FMS) yang tidak disebutkan," bunyi siaran pers Departemen Pertahanan.
Departemen itu mengatakan lebih dari tiga perempat pekerjaan kontrak akan dilakukan di Fort Worth, Texas dengan 14% lainnya dilakukan di Redondo Beach di California.
Sejumlah kecil pekerjaan akan dilakukan lebih lanjut di Orlando, Florida (6%); Baltimore, Maryland (1%); Owego, New York (1%) dan Samlesbury, Inggris (1%).
Pengerjaan proyek ini, lanjut siaran pers tersebut, dijadwalkan memakan waktu lima tahun dan diharapkan selesai pada Desember 2026.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda