Terungkap! Serangan Udara AS di Timur Tengah Cacat Intelijen, Tewaskan Ribuan Warga Sipil
Minggu, 19 Desember 2021 - 09:25 WIB
Tetapi ada beberapa cara intelijen yang tersedia dapat menyesatkan, gagal, atau kadang-kadang menyebabkan kesalahan yang membawa bencana.
Misalnya, New York Times mengatakan, video yang diambil dari udara tidak menunjukkan orang-orang di gedung, di bawah dedaunan atau di bawah terpal atau penutup aluminium.
Dan data yang tersedia dapat disalahartikan, seperti ketika orang yang berlari ke lokasi pengeboman baru dianggap sebagai militan, bukan calon penyelamat.
Kadang-kadang, New York Times melaporkan, Orang-orang dengan sepeda motor yang bergerak 'dalam formasi', menunjukkan 'tanda' serangan yang akan segera terjadi, hanyalah pria-pria yang mengendarai sepeda motor.
Saat dimintai komentar oleh New York Time, juru bicara Komando Pusat AS Kapten Bill Urban mengatakan: "Bahkan dengan teknologi terbaik di dunia, kesalahan tetap terjadi, baik berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau salah tafsir dari informasi yang tersedia. Dan kami mencoba untuk belajar dari kesalahan-kesalahan itu."
"Kami bekerja dengan rajin untuk menghindari bahaya seperti itu. Kami menyelidiki setiap kejadian yang kredibel. Dan kami menyesali setiap hilangnya nyawa yang tidak bersalah," imbuhnya.
Kapten Urban, juru bicara Komando Pusat, mengatakan para perencana perang udara melakukan yang terbaik dalam kondisi yang sangat sulit.
"Dalam banyak situasi pertempuran, di mana target menghadapi arus ancaman yang kredibel dan tidak memiliki banyak waktu, kabut perang dapat menyebabkan keputusan yang secara tragis mengakibatkan kerugian sipil," ia menambahkan.
Misalnya, New York Times mengatakan, video yang diambil dari udara tidak menunjukkan orang-orang di gedung, di bawah dedaunan atau di bawah terpal atau penutup aluminium.
Dan data yang tersedia dapat disalahartikan, seperti ketika orang yang berlari ke lokasi pengeboman baru dianggap sebagai militan, bukan calon penyelamat.
Kadang-kadang, New York Times melaporkan, Orang-orang dengan sepeda motor yang bergerak 'dalam formasi', menunjukkan 'tanda' serangan yang akan segera terjadi, hanyalah pria-pria yang mengendarai sepeda motor.
Saat dimintai komentar oleh New York Time, juru bicara Komando Pusat AS Kapten Bill Urban mengatakan: "Bahkan dengan teknologi terbaik di dunia, kesalahan tetap terjadi, baik berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau salah tafsir dari informasi yang tersedia. Dan kami mencoba untuk belajar dari kesalahan-kesalahan itu."
"Kami bekerja dengan rajin untuk menghindari bahaya seperti itu. Kami menyelidiki setiap kejadian yang kredibel. Dan kami menyesali setiap hilangnya nyawa yang tidak bersalah," imbuhnya.
Kapten Urban, juru bicara Komando Pusat, mengatakan para perencana perang udara melakukan yang terbaik dalam kondisi yang sangat sulit.
"Dalam banyak situasi pertempuran, di mana target menghadapi arus ancaman yang kredibel dan tidak memiliki banyak waktu, kabut perang dapat menyebabkan keputusan yang secara tragis mengakibatkan kerugian sipil," ia menambahkan.
tulis komentar anda