Terungkap! Serangan Udara AS di Timur Tengah Cacat Intelijen, Tewaskan Ribuan Warga Sipil
Minggu, 19 Desember 2021 - 09:25 WIB
Laporan itu mengatakan banyak warga sipil yang selamat dari serangan AS menjadi cacat yang membutuhkan perawatan mahal, tetapi uang belasungkawa berjumlah kurang dari selusin.
Kampanye udara AS di Timur Tengah berkembang pesat pada tahun-tahun terakhir pemerintahan mantan presiden Barack Obama, seiring dengan berkurangnya dukungan publik untuk perang darat yang tampaknya tak berujung.
Obama mengatakan pendekatan baru, yang sering menggunakan pesawat tak berawak yang dikendalikan dari jauh, mewakili kampanye udara paling tepat dalam sejarah, yang mampu menekan kematian warga sipil seminimal mungkin.
"Teknologi baru memungkinkan untuk menghancurkan bagian dari sebuah rumah yang penuh dengan anggota musuh sementara meninggalkan sisa struktur berdiri," kata Pentagon.
Tetapi selama periode lima tahun, pasukan AS melakukan lebih dari 50.000 serangan udara di Afghanistan, Irak dan Suriah, kata laporan itu, dengan ketepatan yang jauh lebih sedikit daripada yang dipromosikan.
Baca Juga
Dalam menyusun laporannya, New York Times mengatakan wartawannya telah mengunjungi lebih dari 100 lokasi korban dan mewawancarai sejumlah penduduk yang masih hidup dan pejabat Amerika saat ini dan mantan.
Surat kabar tersebut memperoleh dokumen Pentagon melalui permintaan Kebebasan Informasi yang dimulai pada Maret 2017 dan tuntutan hukum yang diajukan terhadap Departemen Pertahanan dan Komando Pusat. Sebuah gugatan baru mencari catatan dari Afghanistan.
Sebelum melancarkan serangan udara, militer harus menavigasi protokol yang rumit untuk memperkirakan dan meminimalkan kematian warga sipil.
tulis komentar anda