Pentagon Diingatkan Jangan Berperang dengan China Hanya Pakai Pisau
Minggu, 12 Desember 2021 - 00:05 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengungguli China dalam anggaran pertahanan sebesar USD753,5 miliar dibandingkan USD209 miliar pada 2021.
Meski demikian, para pejabat militer dan analis menyatakan kekhawatiran Washington tertinggal dari Beijing dalam sejumlah teknologi penting, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan rudal hipersonik.
“Pentagon perlu memperoleh sejumlah kemampuan baru untuk melawan sistem dan senjata yang semakin canggih yang dikembangkan dan dikerahkan China yang menyamai, melampaui, atau secara asimetris menekan Amerika Serikat,” ungkap kontributor kedirgantaraan dan pertahanan Forbes Vikram Mittal.
Dalam analisis yang diterbitkan di surat kabar bisnis pada Jumat (10/12/2021), dia menunjukkan meski ancaman konfrontasi militer antara dua negara superpower ekonomi tidak akan segera terjadi saat ini, Pentagon membutuhkan waktu sebelum kemungkinan perang, untuk meneliti, membangun dan menempatkan senjata baru dan sistem pertahanan di daerah di mana kemampuan China menimbulkan ancaman.
“Dengan demikian, Washington harus berinvestasi sekarang untuk menghindari pepatah, muncul dengan pisau untuk baku tembak dengan musuh Asianya,” ujar dia memberi saran.
Mittal menunjuk ke sejumlah area di mana militer AS berisiko tertinggal, termasuk teknologi kendaraan udara tak berawak (UAV atau drone), di mana kemampuan Amerika saat ini sebagian besar diarahkan untuk menembak jatuh drone sederhana yang dimodifikasi yang digunakan pemberontak di negara miskin.
Meski demikian, para pejabat militer dan analis menyatakan kekhawatiran Washington tertinggal dari Beijing dalam sejumlah teknologi penting, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan rudal hipersonik.
“Pentagon perlu memperoleh sejumlah kemampuan baru untuk melawan sistem dan senjata yang semakin canggih yang dikembangkan dan dikerahkan China yang menyamai, melampaui, atau secara asimetris menekan Amerika Serikat,” ungkap kontributor kedirgantaraan dan pertahanan Forbes Vikram Mittal.
Dalam analisis yang diterbitkan di surat kabar bisnis pada Jumat (10/12/2021), dia menunjukkan meski ancaman konfrontasi militer antara dua negara superpower ekonomi tidak akan segera terjadi saat ini, Pentagon membutuhkan waktu sebelum kemungkinan perang, untuk meneliti, membangun dan menempatkan senjata baru dan sistem pertahanan di daerah di mana kemampuan China menimbulkan ancaman.
“Dengan demikian, Washington harus berinvestasi sekarang untuk menghindari pepatah, muncul dengan pisau untuk baku tembak dengan musuh Asianya,” ujar dia memberi saran.
Mittal menunjuk ke sejumlah area di mana militer AS berisiko tertinggal, termasuk teknologi kendaraan udara tak berawak (UAV atau drone), di mana kemampuan Amerika saat ini sebagian besar diarahkan untuk menembak jatuh drone sederhana yang dimodifikasi yang digunakan pemberontak di negara miskin.
tulis komentar anda