Pasukan Pimpinan AS Akhiri Misi Tempur di Irak
Kamis, 09 Desember 2021 - 21:48 WIB
BAGHDAD - Penasihat keamanan nasional Irak mengatakan bahwa pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) telah mengakhiri misi tempur mereka di negara itu, sebuah langkah yang memindahkan semua pasukan yang tersisa ke dalam peran pelatihan dan penasihat.
Qasim al-Aaraji mengatakan di Twitter bahwa misi tempur pasukan pimpinan AS telah berakhir sesuai jadwal menjelang akhir tahun dan pasukan tempur akan ditarik seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (9/12/2021).
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menandatangani kesepakatan pada Juli untuk secara resmi mengakhiri misi tempur AS di Irak pada akhir 2021.
Para pejabat keamanan dan diplomatik Barat mengatakan bahwa menyebut pergeseran itu sebagai penarikan adalah menyesatkan karena perubahan itu hanya sedikit dalam hal jumlah pasukan yang berbasis di Irak.
AS telah mempertahankan keberadaan sekitar 2.500 tentara di Irak sejak 2020.
Para pejabat Barat mengatakan bahwa sebagian besar dari pasukan tersebut telah beroperasi hanya dalam peran pelatihan dan penasehat untuk beberapa waktu.
Misi militer pimpinan AS berfokus untuk melawan sisa-sisa ISIS . Misi ini memulai misinya pada tahun 2014 sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengalahkan kelompok ekstremis yang telah mengambil alih wilayah yang luas di Irak dan Suriah.
Qasim al-Aaraji mengatakan di Twitter bahwa misi tempur pasukan pimpinan AS telah berakhir sesuai jadwal menjelang akhir tahun dan pasukan tempur akan ditarik seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (9/12/2021).
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menandatangani kesepakatan pada Juli untuk secara resmi mengakhiri misi tempur AS di Irak pada akhir 2021.
Para pejabat keamanan dan diplomatik Barat mengatakan bahwa menyebut pergeseran itu sebagai penarikan adalah menyesatkan karena perubahan itu hanya sedikit dalam hal jumlah pasukan yang berbasis di Irak.
AS telah mempertahankan keberadaan sekitar 2.500 tentara di Irak sejak 2020.
Para pejabat Barat mengatakan bahwa sebagian besar dari pasukan tersebut telah beroperasi hanya dalam peran pelatihan dan penasehat untuk beberapa waktu.
Misi militer pimpinan AS berfokus untuk melawan sisa-sisa ISIS . Misi ini memulai misinya pada tahun 2014 sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengalahkan kelompok ekstremis yang telah mengambil alih wilayah yang luas di Irak dan Suriah.
(ian)
tulis komentar anda