Dulu Resor Bintang 5, Hotel Terapung Pertama Ini Jadi Besi Karatan di Pelabuhan Korut
Jum'at, 12 November 2021 - 14:39 WIB
Menurut juru bicara Hyundai Asan Park Sung-uk, selama bertahun-tahun, wilayah Gunung Kumgang telah menarik lebih dari 2 juta wisatawan.
"Juga, Tur Gunung Kumgang meningkatkan rekonsiliasi antar-Korea dan menjadi titik penting untuk pertukaran antar-Korea, sebagai pusat reuni keluarga yang terpisah untuk menyembuhkan kesedihan dari perpecahan nasional," katanya.
Namun pada tahun 2008, seorang tentara Korut menembak dan membunuh seorang wanita Korsel berusia 53 tahun yang berkeliaran di luar batas kawasan wisata Gunung Kumgang dan masuk ke zona militer. Akibatnya, Hyundai Asan menangguhkan semua tur, dan Hotel Haegumgang ditutup bersama dengan yang lainnya.
Tidak jelas apakah hotel tersebut telah beroperasi sejak saat itu, tetapi tentu saja tidak untuk turis dari Korsel.
"Informasinya samar, tapi saya yakin hotel itu hanya beroperasi untuk anggota partai penguasa Korea Utara," kata de Jong.
Di Google Maps, hotel itu masih terlihat tertambat di dermaga di kawasan Gunung Kumgang dengan kondisi mengenaskan: berkarat.
Pada 2019, pemimpin Korut Kim Jong-un mengunjungi kawasan wisata Gunung Kumgang dan mengkritik banyak fasilitas, termasuk Hotel Haegumgang, karena kumuh. Ia lantas memerintahkan pembongkaran hotel dan fasilitasn itu sebagai bagian dari rencana untuk mendesain ulang daerah tersebut dengan gaya yang lebih sesuai dengan budaya Korut. Tapi kemudian, pandemi terjadi dan semua rencana ditunda. Tidak jelas apakah rencana untuk menghancurkan semuanya akan dilakukan dalam waktu dekat, atau tidak sama sekali.
Sementara itu, hotel terapung itu hidup satu hari lagi, warisannya masih utuh. Hotel ini kemungkinan akan tetap menjadi salah satu dari jenisnya, karena gagasan hotel terapung belum benar-benar populer.
"Lautan penuh dengan hotel terapung," kata de Jong. "Mereka hanya disebut kapal pesiar," pungkasnya.
tulis komentar anda