Serang Demonstran, Mantan Bodyguard Macron Dihukum 3 Tahun Penjara
Sabtu, 06 November 2021 - 10:50 WIB
Setelah skandal itu pecah, Benalla juga mengaku membawa pistol saat jalan-jalan dengan Macron, meskipun ia hanya diizinkan memilikinya di dalam markas partai Macron, di mana ia dijuluki "Rambo".
Penyelidik menemukan bahwa dia terus menggunakan paspor diplomatik untuk perjalanan ke Afrika dan Israel, di mana dia mencoba membangun bisnis konsultasi.
Dia juga dinyatakan bersalah menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan salah satu paspor.
Membacakan putusan, hakim ketua Isabelle Prevost-Desprez mengatakan bahwa Benalla tampaknya percaya dia dapat bertindak dengan "kekebalan hukum" dan "merasa sangat berkuasa" selama dan setelah pekerjaannya untuk presiden.
“Anda diberi kekuatan tertentu, itu nyata sejauh pekerjaan Anda berjalan, dan diasumsikan karena Anda dekat dengan presiden,” katanya, seperti dikutip AFP, Sabtu (6/11/2021).
"Anda mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada Anda melalui penunjukan ini."
Seorang mantan pejabat kampanye senior menggambarkan Benalla sebagai seseorang yang dapat menyelesaikan semua masalah praktis dengan sangat efisien. "Dia memikirkan segalanya, dia adalah pisau Swiss Army kami," kata mantan pejabat yang menolak dikutip namanya tersebut.
Dia juga mendapatkan fasilitas yang biasanya disediakan untuk pejabat tinggi administrasi, termasuk apartemen di dekat Istana Elysee dan akses ke Majelis Nasional serta pusat kebugaran dan perpustakaan pribadinya.
Pemerintah Macron selamat dari dua mosi tidak percaya di parlemen setelah skandal itu, tetapi panel investigasi Senat yang menanyai para pembantu utama Macron menemukan “kelemahan besar” dalam penanganan urusan tersebut oleh pemerintah.
Penyelidik menemukan bahwa dia terus menggunakan paspor diplomatik untuk perjalanan ke Afrika dan Israel, di mana dia mencoba membangun bisnis konsultasi.
Dia juga dinyatakan bersalah menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan salah satu paspor.
Membacakan putusan, hakim ketua Isabelle Prevost-Desprez mengatakan bahwa Benalla tampaknya percaya dia dapat bertindak dengan "kekebalan hukum" dan "merasa sangat berkuasa" selama dan setelah pekerjaannya untuk presiden.
“Anda diberi kekuatan tertentu, itu nyata sejauh pekerjaan Anda berjalan, dan diasumsikan karena Anda dekat dengan presiden,” katanya, seperti dikutip AFP, Sabtu (6/11/2021).
"Anda mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada Anda melalui penunjukan ini."
Baca Juga
Seorang mantan pejabat kampanye senior menggambarkan Benalla sebagai seseorang yang dapat menyelesaikan semua masalah praktis dengan sangat efisien. "Dia memikirkan segalanya, dia adalah pisau Swiss Army kami," kata mantan pejabat yang menolak dikutip namanya tersebut.
Dia juga mendapatkan fasilitas yang biasanya disediakan untuk pejabat tinggi administrasi, termasuk apartemen di dekat Istana Elysee dan akses ke Majelis Nasional serta pusat kebugaran dan perpustakaan pribadinya.
Pemerintah Macron selamat dari dua mosi tidak percaya di parlemen setelah skandal itu, tetapi panel investigasi Senat yang menanyai para pembantu utama Macron menemukan “kelemahan besar” dalam penanganan urusan tersebut oleh pemerintah.
tulis komentar anda