Bersitegang dengan Taliban, China Bantu Tajikistan Bangun Pos Dekat Afghanistan
Kamis, 28 Oktober 2021 - 20:17 WIB
DUSHANBE - China akan membiayai pembangunan pos terdepan untuk unit pasukan khusus polisi Tajikistan di dekat perbatasan negara itu dengan Afghanistan . Itu dilakukan di tengah ketegangan Tajikistan dengan penguasa baru Afghanistan, Taliban .
Pos tersebut akan berlokasi di Provinsi Otonomi Gorno-Badakhshan timur Tajikistan di pegunungan Pamir, yang berbatasan dengan provinsi Xinjiang China serta provinsi Badakhshan di Afghanistan timur laut.
"Tidak ada pasukan China yang akan ditempatkan di fasilitas itu," kata seorang juru bicara parlemen Tajikistan seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/10/2021).
Rencana untuk membangun pos tersebut muncul di tengah ketegangan antara pemerintah Dushanbe dan penguasa baru Afghanistan, Taliban.
Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon telah menolak untuk mengakui pemerintah Taliban, menyerukan representasi yang lebih luas dari kelompok etnis Afghanistan di mana kelompok Tajik adalah yang terbesar kedua.
Pada gilirannya, Kabul memperingatkan Dushanbe agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negerinya. Menurut media Rusia, Taliban telah membuat aliansi dengan kelompok militan etnis Tajik yang berbasis di Afghanistan utara yang berusaha menggulingkan pemerintah Rakhmon.
Sebuah organisasi keamanan regional yang dipimpin Rusia pekan lalu mengadakan latihan di dekat perbatasan Tajikistan-Afghanistan, yang dirancang untuk menunjukkan bahwa Moskow siap melindungi Dushanbe jika terjadi serangan dari selatan.
China adalah investor utama di Tajikistan dan Beijing juga beberapa kali bertindak sebagai donor, menyerahkan, misalnya, gedung parlemen baru secara gratis.
Pos tersebut akan berlokasi di Provinsi Otonomi Gorno-Badakhshan timur Tajikistan di pegunungan Pamir, yang berbatasan dengan provinsi Xinjiang China serta provinsi Badakhshan di Afghanistan timur laut.
"Tidak ada pasukan China yang akan ditempatkan di fasilitas itu," kata seorang juru bicara parlemen Tajikistan seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/10/2021).
Rencana untuk membangun pos tersebut muncul di tengah ketegangan antara pemerintah Dushanbe dan penguasa baru Afghanistan, Taliban.
Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon telah menolak untuk mengakui pemerintah Taliban, menyerukan representasi yang lebih luas dari kelompok etnis Afghanistan di mana kelompok Tajik adalah yang terbesar kedua.
Pada gilirannya, Kabul memperingatkan Dushanbe agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negerinya. Menurut media Rusia, Taliban telah membuat aliansi dengan kelompok militan etnis Tajik yang berbasis di Afghanistan utara yang berusaha menggulingkan pemerintah Rakhmon.
Sebuah organisasi keamanan regional yang dipimpin Rusia pekan lalu mengadakan latihan di dekat perbatasan Tajikistan-Afghanistan, yang dirancang untuk menunjukkan bahwa Moskow siap melindungi Dushanbe jika terjadi serangan dari selatan.
China adalah investor utama di Tajikistan dan Beijing juga beberapa kali bertindak sebagai donor, menyerahkan, misalnya, gedung parlemen baru secara gratis.
(ian)
tulis komentar anda