Menhan AS Tolak Pengerahan Tentara Redam Demonstrasi George Floyd

Kamis, 04 Juni 2020 - 09:46 WIB
"Para petugas di tempat kejadian hari itu harus dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhannya. Ini adalah tragedi yang terlalu banyak telah kita lihat berulang kali. Dengan simpati yang besar, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman George Floyd dari saya dan Departemen," ujarnya.

"Rasisme adalah nyata di Amerika, dan kita semua harus melakukan yang terbaik untuk mengenalinya, untuk menghadapinya, dan untuk memberantasnya," tukasnya.

Pernyataan Esper ini muncul setelah keputusannya untuk menerbangkan 1.600 tentara aktif dari Fort Bragg di North Carolina dan Fort Drum di New York ke daerah Washington. Pentagon mengatakan pasukan yang diposisikan di pangkalan militer dekat Distrik Columbia sejauh ini tidak mengambil bagian dalam dukungan apapun untuk "operasi otoritas sipil. (Baca: Demonstrasi Memanas, Pentagon Pindahkan 1.600 Tentara ke Washington )

Sebelumnya Trump mengancam akan mengerahkan militer AS yang bertugas aktif jika negara gagal menumpas demonstrasi.

Protes, beberapa di antaranya telah berubah menjadi kekerasan dan penjarahan, dipicu oleh kematian George Floyd bulan lalu, seorang pria kulit hitam. Ia meninggal ketika seorang perwira polisi Minneapolis, yang sejak itu didakwa melakukan pembunuhan, mencekik leher Floyd dengan lututnya selama lebih dari delapan menit. Floyd tidak bersenjata. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

Para pengunjuk rasa menuntut agar tiga petugas yang menyaksikan kematian itu juga didakwa. Keempat petugas yang terlibat telah dipecat. (Baca: Cekik Pria Kulit Hitam Hingga Meninggal, 4 Polisi AS Dipecat )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More