Pemerintahan Trump Larang Maskapai China Terbang ke AS
Kamis, 04 Juni 2020 - 01:01 WIB
Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan respon untuk permintaan komentar.
Pemerintahan Trump pada 22 Mei menuduh China menjadikan mustahil bagi maskapai AS untuk kembali melayani penerbangan ke China dan memerintahkan empat maskapai China mengajukan jadwal penerbangan pada pemerintah AS.
Maskapai China terbang tak lebih dari satu penerbangan pulang pergi per pekan ke AS tapi juga terbang dengan sejumlah pesawat sewaan, seringkali untuk membantu mahasiswa asal China kembali ke negaranya.
Pemerintahan Trump juga membatasi penerbangan pesawat sewaan asal China dan memperingatkan maskapai agar tidak mengharapkan mendapat izin. (Baca Juga: Taiwan Desak China Minta Maaf atas Pembantaian Lapangan Tiananmen)
Perintah Departemen Transportasi AS menyatakan pemerintah yakin maskapai Chian menggunaan penerbangan sewaan untuk menyiasati batas satu penerbangan per maskapai per pekan ke AS oleh China. “Serta meningkatkan keuntungan mereka atas maskapai AS dalam menyediakan layanan penumpang AS-China,” ungkap Departemen Transportasi AS. (Baca Juga: Paus Francis Serukan Rekonsiliasi Nasional di Amerika Serikat)
Pemerintahan Trump pada 22 Mei menuduh China menjadikan mustahil bagi maskapai AS untuk kembali melayani penerbangan ke China dan memerintahkan empat maskapai China mengajukan jadwal penerbangan pada pemerintah AS.
Maskapai China terbang tak lebih dari satu penerbangan pulang pergi per pekan ke AS tapi juga terbang dengan sejumlah pesawat sewaan, seringkali untuk membantu mahasiswa asal China kembali ke negaranya.
Pemerintahan Trump juga membatasi penerbangan pesawat sewaan asal China dan memperingatkan maskapai agar tidak mengharapkan mendapat izin. (Baca Juga: Taiwan Desak China Minta Maaf atas Pembantaian Lapangan Tiananmen)
Perintah Departemen Transportasi AS menyatakan pemerintah yakin maskapai Chian menggunaan penerbangan sewaan untuk menyiasati batas satu penerbangan per maskapai per pekan ke AS oleh China. “Serta meningkatkan keuntungan mereka atas maskapai AS dalam menyediakan layanan penumpang AS-China,” ungkap Departemen Transportasi AS. (Baca Juga: Paus Francis Serukan Rekonsiliasi Nasional di Amerika Serikat)
(sya)
tulis komentar anda