Korsel Siap Tes Roket Luar Angkasa Pertama Buatan Dalam Negeri

Kamis, 21 Oktober 2021 - 14:12 WIB
Roket Nuri buatan dalam negeri berada di landasan peluncuran di Naro Space Center, Goheung, Korsel, 20 Oktober 2021. Foto/yonhap
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) sedang bersiap menguji peluncuran roket luar angkasa pertama yang diproduksi di dalam negeri pada Kamis (21/10/2021). Para pejabat menyebutnya sebagai langkah penting dalam mengejar program peluncuran satelit.

Jika cuaca dan kondisi lain mendukung, roket Nuri tiga tahap dijadwalkan diluncurkan sekitar pukul 16.00 dengan tujuan mengirimkan muatan dummy, blok baja tahan karat dan aluminium seberat 1,5 ton ke orbit 600 hingga 800 kilometer di atas Bumi.

Kementerian Sains Korea Selatan mengatakan para insinyur menyelesaikan pemasangan roket sepanjang 47 meter pada Rabu malam di landasan peluncuran di Pusat Luar Angkasa Naro, satu-satunya peluncuran antariksa negara itu, di satu pulau kecil di lepas pantai selatannya.





Setelah mengandalkan negara lain untuk meluncurkan satelitnya sejak awal 1990-an, Korea Selatan kini mencoba menjadi negara ke-10 yang mengirim satelit ke luar angkasa dengan teknologinya sendiri.



Para pejabat mengatakan kemampuan seperti itu akan sangat penting untuk ambisi luar angkasa negara itu, yang mencakup rencana mengirim satelit komunikasi yang lebih canggih dan memperoleh satelit intelijen militernya sendiri. Negara ini juga berharap mengirim wahana ke bulan pada 2030.



Nuri adalah kendaraan peluncuran ruang angkasa pertama di negara itu yang dibangun sepenuhnya dengan teknologi dalam negeri.

Roket tiga tahap ini ditenagai oleh lima mesin roket kelas 75 ton yang ditempatkan pada tahap pertama dan kedua dan dirancang untuk menempatkan muatan 1,5 ton ke orbit 600 hingga 800 kilometer di atas Bumi.

Para ilmuwan dan insinyur di Korea Aerospace Institute berencana menguji Nuri lebih lanjut, termasuk melakukan peluncuran lain dengan perangkat tiruan pada Mei 2022, sebelum mencoba dengan satelit nyata.

Korea Selatan sebelumnya telah meluncurkan kendaraan peluncuran luar angkasa dari fasilitas antariksa Naro pada 2013, yang merupakan roket dua tahap yang dibangun terutama dengan teknologi Rusia.

Peluncuran itu terjadi setelah bertahun-tahun mengalami penundaan dan kegagalan berturut-turut.

Roket bernama Naro mencapai ketinggian yang diinginkan selama tes pertamanya pada 2009 tetapi gagal mengeluarkan satelit ke orbit, dan kemudian meledak tak lama setelah lepas landas selama tes kedua pada 2010.

Tidak jelas bagaimana Korea Utara, yang telah dituduh menggunakan upaya peluncuran luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir sebagai penyamaran untuk mengembangkan teknologi rudal jarak jauh, akan bereaksi terhadap peluncuran pada Kamis.

Sementara mendorong untuk memperluas program nuklir dan misilnya, Korea Utara menunjukkan kepekaan tentang peningkatan pengeluaran pertahanan Korea Selatan dan upaya membangun rudal bersenjata konvensional yang lebih kuat.

Dalam pidato di parlemen Pyongyang bulan lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menuduh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan "menghancurkan stabilitas dan keseimbangan" di kawasan itu dengan kegiatan militer sekutu mereka dan "penumpukan senjata berlebihan" yang dipimpin AS di Korsel.

Nuri ditenagai oleh propelan cair yang perlu diberi bahan bakar sesaat sebelum diluncurkan. Korea Selatan berencana mengembangkan roket peluncuran luar angkasa berbahan bakar padat pada 2024, yang mungkin dapat dipersiapkan untuk diluncurkan lebih cepat dan juga lebih hemat biaya.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More