Beirut Memanas, Tank-tank Lalu Lalang di Jalanan
Kamis, 14 Oktober 2021 - 22:47 WIB
BEIRUT - Situasi di Ibu Kota Beirut, Lebanon memanas setelah sejumlah orang tewas dan lebih dari selusian lainnya terluka setelah orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki pendukung Hizbullah yang melakukan aksi protes. Para pendukung Hizbullah turun ke jalan dan sedang menuju ke Istana Kehakiman untuk memprotes hakim yang menyelidiki ledakan mematikan di pelabuhan Beirut.
Sebuah video di dunia maya memperlihatkan tank-tank melaju di sepanjang jalan-jalan Beirut di tengah upaya berkelanjutan oleh tentara Lebanon untuk menemukan dan menahan para penyerang yang diduga menembaki warga sipil selama aksi demonstrasi di Beirut seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (14/10/2021).
Menteri Dalam Negeri Lebanon telah mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas dari penembakan di Beirut telah meningkat menjadi enam orang.
Para peserta demonstrasi - yang dilakukan oleh pendukung dan sekutu kelompok Hizbullah - sedang dalam perjalanan ke Istana Kehakiman untuk memprotes hakim yang menyelidiki ledakan mematikan di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020, ketika mereka diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di lingkungan Ain el-Remmaneh.
Bulan lalu, penyelidikan terhadap ledakan di pelabuhan Beirut dihentikan karena gugatan yang diajukan terhadap hakim Tarek Bitar. Namun kemudian terungkap jika gugatan itu ditolak.
Ledakan mematikan itu mengguncang pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020. Lebih dari 250 orang tewas, 7.000 luka dan menyebabkan sekitar 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Ledakan itu diduga terjadi akibat ribuan ton amonium nitrat yang disimpan sembarangan di pelabuhan.
Lihat Juga: Putus Asa, Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp79 Miliar bagi Tiap Tawanan yang Dibebaskan dari Gaza
Sebuah video di dunia maya memperlihatkan tank-tank melaju di sepanjang jalan-jalan Beirut di tengah upaya berkelanjutan oleh tentara Lebanon untuk menemukan dan menahan para penyerang yang diduga menembaki warga sipil selama aksi demonstrasi di Beirut seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (14/10/2021).
Menteri Dalam Negeri Lebanon telah mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas dari penembakan di Beirut telah meningkat menjadi enam orang.
Para peserta demonstrasi - yang dilakukan oleh pendukung dan sekutu kelompok Hizbullah - sedang dalam perjalanan ke Istana Kehakiman untuk memprotes hakim yang menyelidiki ledakan mematikan di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020, ketika mereka diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di lingkungan Ain el-Remmaneh.
Bulan lalu, penyelidikan terhadap ledakan di pelabuhan Beirut dihentikan karena gugatan yang diajukan terhadap hakim Tarek Bitar. Namun kemudian terungkap jika gugatan itu ditolak.
Ledakan mematikan itu mengguncang pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020. Lebih dari 250 orang tewas, 7.000 luka dan menyebabkan sekitar 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Ledakan itu diduga terjadi akibat ribuan ton amonium nitrat yang disimpan sembarangan di pelabuhan.
Baca Juga
Lihat Juga: Putus Asa, Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp79 Miliar bagi Tiap Tawanan yang Dibebaskan dari Gaza
(ian)
tulis komentar anda