Ayah Ini Perkosa Putrinya dan Paksa Anak Perkosa Ibunya yang Mabuk
Senin, 11 Oktober 2021 - 05:59 WIB
Korban juga tidak memberitahu ibunya tentang hal itu karena takut akan menyebabkan orang tuanya bertengkar, yang mungkin akan berakhir pada ibunya yang terluka.
Suatu saat pada tahun 2018, pria itu sedang minum bir dan minuman keras bersama istrinya di kamar tidur mereka. Sang istri akhirnya mabuk dan tertidur.
Pria itu kemudian memberi tahu putranya, yang berusia sekitar 15 atau 16 tahun dan bermain game konsol saat itu, untuk mengikutinya ke kamar tidur.
Mereka telah pindah ke sebuah flat di Woodlands pada saat itu.
Ketika putranya masuk, dia melihat ibunya di tempat tidur, berbaring setengah telanjang.
Pria itu menyuruh putranya untuk berhubungan seks dengan ibu kandungnya tetapi putranya menolak.
Takut dipukuli oleh ayahnya yang pemarah, yang sering memukul atau menendangnya, sang anak akhirnya menurut setelah sang ayah marah dan meninggikan suaranya.
Anak itu memejamkan mata dan berusaha menuruti perintah ayahnya. Pada satu titik, ayahnya bahkan secara fisik membantu tindakan itu dengan tangannya sendiri.
Pada tahun 2019, ketika putri pria itu sudah duduk di bangku sekolah menengah dan menghadiri ceramah di sekolah tentang seks tanpa kondom dan penyakit menular seksual, dia mulai menyadari bahwa ayahnya melakukan hubungan seks dengannya adalah salah.
Korban, kata jaksa, merasa sangat jijik, dan menangis beberapa kali ketika terdakwa mencoba berhubungan seks dengannya.
Suatu saat pada tahun 2018, pria itu sedang minum bir dan minuman keras bersama istrinya di kamar tidur mereka. Sang istri akhirnya mabuk dan tertidur.
Pria itu kemudian memberi tahu putranya, yang berusia sekitar 15 atau 16 tahun dan bermain game konsol saat itu, untuk mengikutinya ke kamar tidur.
Mereka telah pindah ke sebuah flat di Woodlands pada saat itu.
Ketika putranya masuk, dia melihat ibunya di tempat tidur, berbaring setengah telanjang.
Pria itu menyuruh putranya untuk berhubungan seks dengan ibu kandungnya tetapi putranya menolak.
Takut dipukuli oleh ayahnya yang pemarah, yang sering memukul atau menendangnya, sang anak akhirnya menurut setelah sang ayah marah dan meninggikan suaranya.
Anak itu memejamkan mata dan berusaha menuruti perintah ayahnya. Pada satu titik, ayahnya bahkan secara fisik membantu tindakan itu dengan tangannya sendiri.
Pada tahun 2019, ketika putri pria itu sudah duduk di bangku sekolah menengah dan menghadiri ceramah di sekolah tentang seks tanpa kondom dan penyakit menular seksual, dia mulai menyadari bahwa ayahnya melakukan hubungan seks dengannya adalah salah.
Korban, kata jaksa, merasa sangat jijik, dan menangis beberapa kali ketika terdakwa mencoba berhubungan seks dengannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda