Nasib Para Penghina Nabi Muhammad: Tewas Tragis hingga Dibayangi Ketakutan

Selasa, 05 Oktober 2021 - 14:17 WIB
Pada Minggu (3/10/2021), Vilks bepergian dengan mobil polisi yang disamarkan sebagai mobil sipil bersama dua polisi yang mengawal di dalamnya. Mobil itu tabrakan dengan sebuah truk di dekat kota Markaryd, Swedia selatan. Vilks dan dua polisi yang mengawalnya tewas. Laporan lain menyebut mobil yang ditumpangi Vilks terbakar dan sang kartunis terbakar hidup-hidup sampai akhirnya tewas.

2. Stéphane "Charb" Charbonnier



Dia adalah jurnalis dan kartunis majalah satire Prancis, Charlie Hebdo.

Pada 2 November 2011, kantor majalah Charlie Hebdo dibom tepat sebelum edisi 3 November-nya diterbitkan. Edisi tersebut berjudul "Charia Hebdo" dan menyindir Nabi Muhammad SAW yang seolah-olah digambarkan sebagai editor tamu.

Charb dan dua rekan kerjanya di Charlie Hebdo kemudian menerima perlindungan polisi.

Pada September 2012, seorang pria ditangkap di La Rochelle, diduga karena menyerukan pemenggalan kepala Charb di situs kelompok "jihadis".

Dalam sebuah wawancara tahun 2012, Charb mengatakan: "Saya tidak takut pembalasan, saya tidak punya anak, tidak ada istri, tidak ada mobil, tidak ada utang. Ini mungkin terdengar agak sombong, tapi saya lebih suka mati di kaki saya daripada untuk hidup berlutut."

Kelompok al-Qaeda menempatkan Charb di "daftar paling dicari" mereka pada tahun 2013 setelah dia mengedit edisi Charlie Hebdo yang menyindir kaum radikal "Mohammedan".

Menjadi seorang penembak klub olahraga, Charb mengajukan izin untuk dapat membawa senjata api untuk membela diri. Permohonan itu, bagaimanapun, tidak disetujui.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More