Arkeolog Sebut Gunung Sinai Tempat Musa Terima Wahyu Ada di Arab Saudi
Senin, 04 Oktober 2021 - 17:53 WIB
Para peneliti dari DTRF mencatat bahwa lebih banyak bukti yang menunjukkan Jabal Maqla adalah Gunung Sinai adalah fakta bahwa Maqla terletak di dekat Pantai Nuweiba, tempat ilmuwan Swedia Dr Lennart Moller mengklaim telah menemukan jalur darat di bawah air laut.
Para arkeolog telah menemukan batu terbelah yang terletak di jalur yang diduga Gunung Sinai. Itu menunjukkan tanda-tanda erosi air. Namun, daerah itu sendiri menerima curah hujan yang sangat sedikit.
"Kami percaya tengara yang berbeda ini bisa menjadi batu yang Tuhan perintahkan kepada Musa untuk dipukul sehingga air kemudian menyembur keluar, secara ajaib menyediakan air untuk penduduk Israel," ungkap Ryan Mauro, presiden Doubting Thomas Research Foundation.
Para peneliti juga menemukan apa yang tampak seperti altar kuno yang terdiri dari granit yang belum dipotong, yang menurut mereka mirip dengan yang dibangun Musa di kaki Gunung Sinai serta potongan tempat pemujaan Anak Sapi Emas.
"Di dekat gunung, kita memiliki tempat ini yang dipenuhi dengan penggambaran orang-orang yang menyembah banteng dan sapi. Dan yang benar-benar penting adalah bahwa petroglif ini terisolasi di daerah ini. Ini tidak seperti diukir di seluruh gunung," ujar Mauro.
Klaim oleh Doubting Thomas Research Foundation jelas akan menambah perdebatan para ahli dan arkeolog tentang keberadaan sebenarnya dari Gunung Sinai.
Para arkeolog telah menemukan batu terbelah yang terletak di jalur yang diduga Gunung Sinai. Itu menunjukkan tanda-tanda erosi air. Namun, daerah itu sendiri menerima curah hujan yang sangat sedikit.
"Kami percaya tengara yang berbeda ini bisa menjadi batu yang Tuhan perintahkan kepada Musa untuk dipukul sehingga air kemudian menyembur keluar, secara ajaib menyediakan air untuk penduduk Israel," ungkap Ryan Mauro, presiden Doubting Thomas Research Foundation.
Para peneliti juga menemukan apa yang tampak seperti altar kuno yang terdiri dari granit yang belum dipotong, yang menurut mereka mirip dengan yang dibangun Musa di kaki Gunung Sinai serta potongan tempat pemujaan Anak Sapi Emas.
"Di dekat gunung, kita memiliki tempat ini yang dipenuhi dengan penggambaran orang-orang yang menyembah banteng dan sapi. Dan yang benar-benar penting adalah bahwa petroglif ini terisolasi di daerah ini. Ini tidak seperti diukir di seluruh gunung," ujar Mauro.
Klaim oleh Doubting Thomas Research Foundation jelas akan menambah perdebatan para ahli dan arkeolog tentang keberadaan sebenarnya dari Gunung Sinai.
(sya)
tulis komentar anda