Rezim Assad Danai Perang Suriah Lewat Kedutaan Besarnya di Eropa
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 16:21 WIB
Yousef, warga Suriah berusia 32 tahun yang tinggal di Swedia, pergi ke Kedutaan Besar Suriah di Stockholm pada Juni untuk membayar biaya tunai USD8.000 untuk dikeluarkan dari daftar wajib militer.
"Uang ini akan digunakan rezim Suriah untuk membeli senjata dan membunuh lebih banyak orang," ungkap Yousef kepada OCCRP.
Sekitar seperempat dari 17 juta penduduk Suriah adalah pria usia wajib militer, menurut data dari Bank Dunia.
Dengan sekitar 6,6 juta warga Suriah telah dipaksa meninggalkan negara itu dalam dekade terakhir, wajib militer kemungkinan akan menjadi masalah bagi ratusan ribu pemuda.
Penelitian menunjukkan ancaman wajib militer adalah alasan utama banyak pengungsi takut kembali ke Suriah.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
"Uang ini akan digunakan rezim Suriah untuk membeli senjata dan membunuh lebih banyak orang," ungkap Yousef kepada OCCRP.
Sekitar seperempat dari 17 juta penduduk Suriah adalah pria usia wajib militer, menurut data dari Bank Dunia.
Dengan sekitar 6,6 juta warga Suriah telah dipaksa meninggalkan negara itu dalam dekade terakhir, wajib militer kemungkinan akan menjadi masalah bagi ratusan ribu pemuda.
Penelitian menunjukkan ancaman wajib militer adalah alasan utama banyak pengungsi takut kembali ke Suriah.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
(sya)
tulis komentar anda