Aljazair Tutup Wilayah Udara untuk Semua Pesawat Maroko
Kamis, 23 September 2021 - 08:17 WIB
Maroko menyebut pemutusan hubungan itu sama sekali tidak dapat dibenarkan dan mengatakan keputusan tersebut didasarkan pada dalih yang salah, bahkan tidak masuk akal.
Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengatakan kepada CNN International pada hari Selasa bahwa pemutusan hubungan diplomatik adalah "mengirim pesan yang tepat" ke Maroko.
"Ini adalah cara beradab untuk mengakhiri situasi yang tidak dapat bertahan lagi tanpa menanggung risiko lebih banyak korban dan membawa kedua negara ke jalur yang tidak diinginkan," ujarnya.
Hubungan antara dua negara bertetangga itu telah diliputi ketegangan selama beberapa dekade karena dukungan Aljazair untuk Front Polisario, yang menuntut referendum penentuan nasib sendiri di Sahara Barat. Sementara Maroko, yang menguasai sekitar 80 persen wilayah gurun, hanya menawarkan otonomi.
Pada bulan Juli, Raja Maroko Mohammed VI menyesalkan ketegangan dan mengundang Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune "untuk membuat kebijaksanaan menang" dan bekerja bersama untuk pengembangan hubungan antara negara-negara tetangga.
Awal bulan ini, lebih dari 200 tokoh masyarakat sipil Maroko dan Aljazair menyerukan "kembali ke akal sehat" setelah keputusan Aljazair untuk memutuskan hubungan diplomatik.
Intelektual, akademisi, dan aktor masyarakat sipil lainnya, kebanyakan dari Maroko, menandatangani petisi yang menolak situasi saat ini yang dapat mengarah pada konfrontasi yang tidak wajar bertentangan dengan kepentingan kedua bangsa dan kawasan.
Aljazair adalah pendukung asing utama Front Polisario, yang selama beberapa dekade berjuang melawan Maroko untuk kemerdekaan Sahara Barat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda