Menolak Divaksin, Prancis Skorsing 3.000 Nakes

Kamis, 16 September 2021 - 22:52 WIB
Prancis skorsing 3.000 tenaga kesehatan (nakes) karena menolak divaksin. Foto/Ilustrasi
PARIS - Sekitar 3.000 tenagakesehatan (nakes) di Prancis diskors karena belum divaksinasi. Ini terkait dengan sebuah aturan baru yang mulai berlaku pada Rabu kemarin.

Aturan tersebut membuat vaksinasi menjadi wajib bagi 2,7 juta staf kesehatan, rumah perawatan, dan layanan pemadam kebakaran di negara itu.

Tetapi Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan bahwa sebagian besar skorsing itu hanya bersifat sementara.



"Banyak yang sekarang setuju untuk divaksin karena mereka melihat bahwa mandat vaksinasi adalah kenyataan," katanya seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/9/2021).



Presiden Prancis Emmanuel Macron pertama kali memberi pemberitahuan kepada pekerja tentang perubahan aturan pada 12 Juli, memperingatkan mereka bahwa mereka perlu mendapatkan setidaknya satu suntikan vaksin pada 15 September atau mengundurkan diri dari pekerjaan mereka.

Tetapi dengan berlalunya tenggat waktu itu, dan ribuan orang masih menolak untuk divaksin, ada kekhawatiran akan terganggunya layanan kesehatan.

Hanya di satu rumah sakit di Nice di Prancis selatan, misalnya, hampir 450 pekerja telah diskors. Kebijakan ini memicu aksi protes di luar gedung.

Dan di kota selatan lainnya, Montelimar, satu rumah sakit mengkonfirmasi bahwa mereka telah mulai membatalkan operasi yang tidak mendesak karena kekurangan ahli anestesi yang divaksinasi, lapor kantor berita AFP.

"Kita harus menjaga orang-orang ini tetap bekerja sampai mereka digantikan," kata Christophe Prudhomme, dokter darurat dan anggota parlemen sayap kiri.



Ketika vaksin pertama kali diluncurkan secara global, Prancis adalah salah satu negara yang paling skeptis terhadap vaksin di dunia.

Kemudian, sekitar 40% orang yang memenuhi syarat mengatakan mereka berencana untuk diimunisasi, menurut sebuah survei oleh Ipsos. Pada saat yang sama penelitian dari BBC Monitoring menemukan bahwa jumlah pengikut halaman berbahasa Prancis yang berbagi konten anti-vaksin tumbuh pada tahun 2020, dari 3,2 juta menjadi hampir 4,1 juta.

Tetapi sejak diperkenalkannya "pass kesehatan" COVID pada bulan Juli, Prancis telah menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia.

Hampir 90% dari semua orang dewasa di negara itu sekarang memiliki setidaknya satu suntikan vaksin.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More