Filipina Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Terima Pengungsi Afghanistan
Sabtu, 11 September 2021 - 06:01 WIB
Dia menambahkan, “Pintu kami terbuka bagi mereka yang melarikan diri dari konflik, penganiayaan, pelecehan seksual, dan kematian.”
Dia menambahkan tidak ada informasi lebih lanjut tentang pendatang baru yang akan diungkapkan, untuk menjaga keamanan dan privasi mereka.
"Kami tidak tertarik dengan publisitas atau terima kasih. Ini dilakukan agar seseorang dapat melihat dirinya di cermin," tutur dia.
Seorang pejabat imigrasi mengatakan kepada Arab News pada Kamis bahwa ada batasan hukum pada informasi tentang pengungsi yang dapat dibagikan.
"Kami tidak dapat memberikan informasi tentang masalah ini, mengikuti prosedur standar tentang pemrosesan pengungsi dan (orang dengan) status tanpa kewarganegaraan, sebagaimana ditetapkan oleh Departemen Kehakiman," papar pejabat itu.
Koordinator residen PBB dan koordinator kemanusiaan di Filipina Gustavo Gonzalez berterima kasih kepada pemerintah negara itu karena “menyambut warga negara Afghanistan yang mencari perlindungan.”
Dalam pesan yang diposting di Twitter, dia menggambarkannya sebaga, “Demonstrasi lain dari solidaritas lama rakyat Filipina.”
Bulan lalu, Badan Pengungsi PBB memuji Filipina atas “tindakan cepat dan inisiatifnya menyambut warga negara Afghanistan yang dipindahkan secara paksa.”
Filipina dan Kamboja adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang telah menandatangani Konvensi Pengungsi 1951.
Dia menambahkan tidak ada informasi lebih lanjut tentang pendatang baru yang akan diungkapkan, untuk menjaga keamanan dan privasi mereka.
"Kami tidak tertarik dengan publisitas atau terima kasih. Ini dilakukan agar seseorang dapat melihat dirinya di cermin," tutur dia.
Seorang pejabat imigrasi mengatakan kepada Arab News pada Kamis bahwa ada batasan hukum pada informasi tentang pengungsi yang dapat dibagikan.
"Kami tidak dapat memberikan informasi tentang masalah ini, mengikuti prosedur standar tentang pemrosesan pengungsi dan (orang dengan) status tanpa kewarganegaraan, sebagaimana ditetapkan oleh Departemen Kehakiman," papar pejabat itu.
Koordinator residen PBB dan koordinator kemanusiaan di Filipina Gustavo Gonzalez berterima kasih kepada pemerintah negara itu karena “menyambut warga negara Afghanistan yang mencari perlindungan.”
Dalam pesan yang diposting di Twitter, dia menggambarkannya sebaga, “Demonstrasi lain dari solidaritas lama rakyat Filipina.”
Bulan lalu, Badan Pengungsi PBB memuji Filipina atas “tindakan cepat dan inisiatifnya menyambut warga negara Afghanistan yang dipindahkan secara paksa.”
Filipina dan Kamboja adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang telah menandatangani Konvensi Pengungsi 1951.
(sya)
tulis komentar anda