Israel Utangi Palestina Rp2,2 Triliun untuk Lemahkan Hamas
Selasa, 31 Agustus 2021 - 15:02 WIB
Kemudian pada hari Senin, kantor Gantz mengonfirmasi bahwa Israel telah setuju untuk meminjamkan uang kepada Otoritas Palestina sebesar 500 juta shekel. Uang itu akan dilunasi dengan dana pajak yang biasanya dikumpulkan Israel untuk Palestina.
“Menteri Pertahanan Benny Gantz bertemu dengan Ketua Otoritas Palestina Mahmud Abbas [Minggu] malam untuk membahas kebijakan keamanan, masalah sipil dan ekonomi,” kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan tersebut termasuk kepala cabang militer Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil di wilayah Palestina Ghasan Alyan, pejabat senior PA Hussein al-Sheikh dan kepala intelijen Palestina Majid Faraj.
Al-Sheikh mengonfirmasi pertemuan itu di Twitter, sementara kantor Gantz mengatakan menteri pertahanan dan Abbas mengadakan "pertemuan satu lawan satu" setelah pembicaraan yang lebih besar.
Langkah Israel itu dilakukan dua hari setelah Presiden Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Naftali Bennet selama pertemuan Gedung Putih untuk mengambil langkah-langkah menuju perbaikan kehidupan warga Palestina.
Sementara itu, Hamas mengutuk pertemuan antara Gantz dan Abbas. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan bahwa pertemuan semacam itu akan memperdalam perpecahan Palestina dan memperumit situasi Palestina.
"Pertemuan hari Minggu merupakan kelanjutan dari khayalan PA tentang kemungkinan mencapai sesuatu kepada rakyat kita melalui jalur penyelesaian yang gagal," katanya.
Juru bicara Jihad Islam Palestina Tareq Selmi menggambarkan pertemuan Abbas-Gantz sebagai "tikaman".
"Pertemuan itu datang pada saat pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di Gaza dan mempertahankan blokade selama bertahun-tahun di wilayah itu,” katanya.
“Menteri Pertahanan Benny Gantz bertemu dengan Ketua Otoritas Palestina Mahmud Abbas [Minggu] malam untuk membahas kebijakan keamanan, masalah sipil dan ekonomi,” kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan tersebut termasuk kepala cabang militer Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil di wilayah Palestina Ghasan Alyan, pejabat senior PA Hussein al-Sheikh dan kepala intelijen Palestina Majid Faraj.
Al-Sheikh mengonfirmasi pertemuan itu di Twitter, sementara kantor Gantz mengatakan menteri pertahanan dan Abbas mengadakan "pertemuan satu lawan satu" setelah pembicaraan yang lebih besar.
Langkah Israel itu dilakukan dua hari setelah Presiden Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Naftali Bennet selama pertemuan Gedung Putih untuk mengambil langkah-langkah menuju perbaikan kehidupan warga Palestina.
Sementara itu, Hamas mengutuk pertemuan antara Gantz dan Abbas. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan bahwa pertemuan semacam itu akan memperdalam perpecahan Palestina dan memperumit situasi Palestina.
"Pertemuan hari Minggu merupakan kelanjutan dari khayalan PA tentang kemungkinan mencapai sesuatu kepada rakyat kita melalui jalur penyelesaian yang gagal," katanya.
Juru bicara Jihad Islam Palestina Tareq Selmi menggambarkan pertemuan Abbas-Gantz sebagai "tikaman".
"Pertemuan itu datang pada saat pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di Gaza dan mempertahankan blokade selama bertahun-tahun di wilayah itu,” katanya.
tulis komentar anda