Pengebom Masjid Minnesota Ternyata Wanita Transgender, Klaim 'Konflik Batin'
Rabu, 25 Agustus 2021 - 06:29 WIB
Desember lalu, dewan juri federal memutuskan Hari bersalah atas lima dakwaan terkait pengeboman Agustus 2017, mulai dari merusak properti keagamaan dan menghalangi keyakinan agama hingga memiliki perangkat perusak yang tidak terdaftar dan berniat menggunakannya dalam kejahatan kekerasan.
Dalam dokumen pengadilan, pengacara Hari dilaporkan menulis bahwa kliennya telah menjalani “kehidupan ganda” dan bahkan berencana menjalani operasi penggantian kelamin di Bangkok.
Tribun melaporkan, “Hari telah meminta identitas transgendernya diakui secara hukum.”
Dia sangat ingin melakukan transisi penuh tetapi tahu dia akan dikucilkan dari semua orang dan segalanya.
Sebaliknya, pengacara menyatakan, “Dia membentuk kelompok pejuang kemerdekaan atau milisi dan berbicara tentang misi ke Kuba dan Venezuela.”
Dalam dokumen pengadilan baru-baru ini, pengacara mengklaim, “Hari diam-diam mencari 'perubahan jenis kelamin', 'operasi transgender', dan 'transgender pasca-operasi' di internet."
Dia juga tampaknya membeli "baju dan pakaian wanita" untuk perjalanannya, sementara juga membeli "baju militer untuk misi (kelompok)."
Menurut Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Minnesota, Hari membentuk White Rabbits pada musim panas 2017 dan merekrut rekan terdakwa Michael McWhorter dan Joe Morris.
Dilengkapi dengan perlengkapan paramiliter dan senapan serbu, ketiganya melaju dari Illinois untuk mengebom masjid di luar negara bagian itu.
Jaksa mengatakan Morris memecahkan jendela kantor imam masjid dan melemparkan wadah plastik dengan campuran bahan bakar diesel dan bensin sementara McWhorter menyalakan sekering pada bom pipa bubuk hitam seberat 20 pon dan melemparkannya melalui jendela.
Dalam dokumen pengadilan, pengacara Hari dilaporkan menulis bahwa kliennya telah menjalani “kehidupan ganda” dan bahkan berencana menjalani operasi penggantian kelamin di Bangkok.
Tribun melaporkan, “Hari telah meminta identitas transgendernya diakui secara hukum.”
Dia sangat ingin melakukan transisi penuh tetapi tahu dia akan dikucilkan dari semua orang dan segalanya.
Sebaliknya, pengacara menyatakan, “Dia membentuk kelompok pejuang kemerdekaan atau milisi dan berbicara tentang misi ke Kuba dan Venezuela.”
Dalam dokumen pengadilan baru-baru ini, pengacara mengklaim, “Hari diam-diam mencari 'perubahan jenis kelamin', 'operasi transgender', dan 'transgender pasca-operasi' di internet."
Dia juga tampaknya membeli "baju dan pakaian wanita" untuk perjalanannya, sementara juga membeli "baju militer untuk misi (kelompok)."
Menurut Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Minnesota, Hari membentuk White Rabbits pada musim panas 2017 dan merekrut rekan terdakwa Michael McWhorter dan Joe Morris.
Dilengkapi dengan perlengkapan paramiliter dan senapan serbu, ketiganya melaju dari Illinois untuk mengebom masjid di luar negara bagian itu.
Jaksa mengatakan Morris memecahkan jendela kantor imam masjid dan melemparkan wadah plastik dengan campuran bahan bakar diesel dan bensin sementara McWhorter menyalakan sekering pada bom pipa bubuk hitam seberat 20 pon dan melemparkannya melalui jendela.
Lihat Juga :
tulis komentar anda