Taliban Peringatkan 'Konsekuensi' jika Amerika Serikat Perpanjang Evakuasi
Selasa, 24 Agustus 2021 - 05:01 WIB
“Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya," ujar juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Sky News pada Senin (23/8).
“Tinggal di luar tenggat waktu yang disepakati akan memperpanjang pendudukan," papar Shaheen.
Sementara itu, dua sumber Taliban mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu tidak akan mengumumkan susunan pemerintahan atau kabinetnya sampai tentara AS terakhir meninggalkan Afghanistan.
Terburu-buru untuk meninggalkan Kabul telah memicu adegan mengerikan dan menewaskan delapan orang, beberapa orang tewas tertindih saat desak-desakan, sementara dua orang tewas setelah jatuh dari pesawat yang lepas landas.
Satu warga Afghanistan tewas dan tiga orang lainnya cedera dalam baku tembak fajar pada Senin (23/8) yang menurut militer Jerman meletus antara penjaga Afghanistan dan penyerang tak dikenal.
“Pasukan Jerman dan Amerika terlibat dalam baku tembak lebih lanjut," ungkap pernyataan militer Jerman.
Taliban terkenal dengan interpretasi ultra-ketat atas hukum syariah selama pemerintahan awal 1996-2001 mereka. Taliban telah berulang kali bersumpah untuk lebih moderat kali ini.
Presiden AS Joe Biden bersikeras ingin mengakhiri kehadiran militer AS dan pengangkutan udara pada 31 Agustus.
Tetapi dengan Uni Eropa (UE) dan Inggris mengatakan tidak mungkin mengeluarkan semua orang pada tanggal tersebut, Biden berada dalam tekanan untuk memperpanjang tenggat waktu.
Berbicara di Gedung Putih pada Minggu, Biden mengatakan pembicaraan sedang berlangsung untuk mengeksplorasi kemungkinan perpanjangan tenggat waktu.
“Tinggal di luar tenggat waktu yang disepakati akan memperpanjang pendudukan," papar Shaheen.
Sementara itu, dua sumber Taliban mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu tidak akan mengumumkan susunan pemerintahan atau kabinetnya sampai tentara AS terakhir meninggalkan Afghanistan.
Terburu-buru untuk meninggalkan Kabul telah memicu adegan mengerikan dan menewaskan delapan orang, beberapa orang tewas tertindih saat desak-desakan, sementara dua orang tewas setelah jatuh dari pesawat yang lepas landas.
Satu warga Afghanistan tewas dan tiga orang lainnya cedera dalam baku tembak fajar pada Senin (23/8) yang menurut militer Jerman meletus antara penjaga Afghanistan dan penyerang tak dikenal.
“Pasukan Jerman dan Amerika terlibat dalam baku tembak lebih lanjut," ungkap pernyataan militer Jerman.
Taliban terkenal dengan interpretasi ultra-ketat atas hukum syariah selama pemerintahan awal 1996-2001 mereka. Taliban telah berulang kali bersumpah untuk lebih moderat kali ini.
Presiden AS Joe Biden bersikeras ingin mengakhiri kehadiran militer AS dan pengangkutan udara pada 31 Agustus.
Tetapi dengan Uni Eropa (UE) dan Inggris mengatakan tidak mungkin mengeluarkan semua orang pada tanggal tersebut, Biden berada dalam tekanan untuk memperpanjang tenggat waktu.
Berbicara di Gedung Putih pada Minggu, Biden mengatakan pembicaraan sedang berlangsung untuk mengeksplorasi kemungkinan perpanjangan tenggat waktu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda