Baik dan Sabar, Sosok Bintang Sepak Bola Afghanistan yang Jatuh dari Pesawat AS
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 17:55 WIB
KABUL - Seorang anggota tim sepak bola remaja nasional Afghanistan termasuk di antara para korban yang jatuh tewas saat bergelantungan di pesawat militer Amerika Serikat yang lepas landas dari Kabul.
Saat itu ribuan warga Afghanistan hendak melarikan diri setelah Taliban menguasai Kabul. Kematian remaja bernama Zaki Anwari itu diungkapkan federasi olahraga resmi negara itu.
Zaki Anwari baru berusia 17 tahun saat nasib tragis menimpanya.
Dia adalah salah satu dari beberapa warga Afghanistan yang bergegas ke landasan bandara ibu kota Kabul dan mati-matian berpegangan pada sisi pesawat sebelum lepas landas.
Situasi kacau itu terekam dalam video yang dibagikan secara luas yang menunjukkan kekacauan keluarnya Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.
Beberapa orang mengejar pesawat yang membawa warga AS dan mencoba naik ke sisi, sayap, dan roda pesawat.
“Pemain sepak bola muda termasuk di antara mereka,” ungkap pernyataan federasi sepak bola Afghanistan.
"Anwari adalah salah satu dari ratusan anak muda yang ingin meninggalkan negara itu dan, dalam satu insiden, jatuh dari pesawat militer Amerika dan meninggal," papar federasi itu dalam pernyataan di Facebook.
“Komunitas olahraga Afghanistan berduka,” ungkap pernyataan itu.
Federasi itu berharap Zaki mendapat tempat di surga dan memanjatkan doa agar Tuhan memberi keluarga, teman, dan rekan satu timnya kedamaian dan kesabaran saat mereka berkabung.
Federasi memposting foto Zaki mengenakan jersey merah timnya. Dia memakai Nomor 10 dan berdiri di lapangan sepak bola.
Kepala hubungan media untuk Federasi Olahraga dan Komite Olimpiade Afghanistan Aref Peyman mengkonfirmasi kematian Zaki dalam wawancara dengan New York Times.
Dia menggambarkan Zaki sebagai “baik dan sabar.”
“Seperti banyak pemuda Afghanistan lainnya, dia melihat kedatangan Taliban sebagai akhir dari mimpi dan kesempatan olahraganya,” tutur dia.
“Dia tidak punya harapan dan menginginkan kehidupan yang lebih baik,” ungkap dia.
Video yang diambil pada Senin menunjukkan dua orang jatuh ke tanah dari pesawat, tak lama setelah lepas landas.
Pentagon mengkonfirmasi dua orang tewas jatuh dari pesawat, dan bagian tubuh juga ditemukan di roda pendaratan pesawat setelah mendarat di Qatar.
“Lebih dari 18.000 orang telah dievakuasi dari bandara Kabul sejak Taliban mengambil alih ibu kota Afghanistan,” ungkap seorang pejabat NATO kepada Reuters pada Jumat (20/8).
Al Arabiya English melaporkan pada Kamis bagaimana seorang dokter Afghanistan yang merupakan pengantin baru dan seorang remaja yang memiliki rencana berkeliling dunia telah disebutkan sebagai dua dari korban lain yang jatuh hingga tewas setelah berpegangan pada pesawat militer AS yang lepas landas dari Kabul.
Mohammed Vida, 22, menghabiskan bertahun-tahun belajar di sekolah, dan kemudian di universitas tempat dia lulus, sebelum mendapatkan pekerjaan di rumah sakit swasta.
Dia baru saja menikah dengan istrinya setahun yang lalu. “Dia juga berharap melarikan diri dari pemerintahan Taliban adalah Reza yang berusia 17 tahun,” ungkap laporan Vice.
Reza meninggalkan rumah bersama saudara laki-lakinya yang berusia 16 tahun, Kabeer, pada Senin.
Saudara-saudaranya melarikan diri ke bandara dengan harapan menyelamatkan diri, takut hidup di bawah kekuasaan Taliban.
Tak satu pun dari mereka berhasil kembali ke rumah.
Kematian Reza juga terekam dalam klip mengerikan yang viral di media sosial, ketika bintik-bintik di langit yang kemudian dikonfirmasi sebagai manusia itu terlihat jatuh dari pesawat.
Saat itu ribuan warga Afghanistan hendak melarikan diri setelah Taliban menguasai Kabul. Kematian remaja bernama Zaki Anwari itu diungkapkan federasi olahraga resmi negara itu.
Zaki Anwari baru berusia 17 tahun saat nasib tragis menimpanya.
Baca Juga
Dia adalah salah satu dari beberapa warga Afghanistan yang bergegas ke landasan bandara ibu kota Kabul dan mati-matian berpegangan pada sisi pesawat sebelum lepas landas.
Baca Juga
Situasi kacau itu terekam dalam video yang dibagikan secara luas yang menunjukkan kekacauan keluarnya Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.
Beberapa orang mengejar pesawat yang membawa warga AS dan mencoba naik ke sisi, sayap, dan roda pesawat.
“Pemain sepak bola muda termasuk di antara mereka,” ungkap pernyataan federasi sepak bola Afghanistan.
"Anwari adalah salah satu dari ratusan anak muda yang ingin meninggalkan negara itu dan, dalam satu insiden, jatuh dari pesawat militer Amerika dan meninggal," papar federasi itu dalam pernyataan di Facebook.
“Komunitas olahraga Afghanistan berduka,” ungkap pernyataan itu.
Federasi itu berharap Zaki mendapat tempat di surga dan memanjatkan doa agar Tuhan memberi keluarga, teman, dan rekan satu timnya kedamaian dan kesabaran saat mereka berkabung.
Federasi memposting foto Zaki mengenakan jersey merah timnya. Dia memakai Nomor 10 dan berdiri di lapangan sepak bola.
Kepala hubungan media untuk Federasi Olahraga dan Komite Olimpiade Afghanistan Aref Peyman mengkonfirmasi kematian Zaki dalam wawancara dengan New York Times.
Dia menggambarkan Zaki sebagai “baik dan sabar.”
“Seperti banyak pemuda Afghanistan lainnya, dia melihat kedatangan Taliban sebagai akhir dari mimpi dan kesempatan olahraganya,” tutur dia.
“Dia tidak punya harapan dan menginginkan kehidupan yang lebih baik,” ungkap dia.
Video yang diambil pada Senin menunjukkan dua orang jatuh ke tanah dari pesawat, tak lama setelah lepas landas.
Pentagon mengkonfirmasi dua orang tewas jatuh dari pesawat, dan bagian tubuh juga ditemukan di roda pendaratan pesawat setelah mendarat di Qatar.
“Lebih dari 18.000 orang telah dievakuasi dari bandara Kabul sejak Taliban mengambil alih ibu kota Afghanistan,” ungkap seorang pejabat NATO kepada Reuters pada Jumat (20/8).
Al Arabiya English melaporkan pada Kamis bagaimana seorang dokter Afghanistan yang merupakan pengantin baru dan seorang remaja yang memiliki rencana berkeliling dunia telah disebutkan sebagai dua dari korban lain yang jatuh hingga tewas setelah berpegangan pada pesawat militer AS yang lepas landas dari Kabul.
Mohammed Vida, 22, menghabiskan bertahun-tahun belajar di sekolah, dan kemudian di universitas tempat dia lulus, sebelum mendapatkan pekerjaan di rumah sakit swasta.
Dia baru saja menikah dengan istrinya setahun yang lalu. “Dia juga berharap melarikan diri dari pemerintahan Taliban adalah Reza yang berusia 17 tahun,” ungkap laporan Vice.
Reza meninggalkan rumah bersama saudara laki-lakinya yang berusia 16 tahun, Kabeer, pada Senin.
Saudara-saudaranya melarikan diri ke bandara dengan harapan menyelamatkan diri, takut hidup di bawah kekuasaan Taliban.
Tak satu pun dari mereka berhasil kembali ke rumah.
Kematian Reza juga terekam dalam klip mengerikan yang viral di media sosial, ketika bintik-bintik di langit yang kemudian dikonfirmasi sebagai manusia itu terlihat jatuh dari pesawat.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda