Dalang Jatuhnya Kabul Adalah Komandan Taliban yang Dibebaskan Obama dari Guantanamo
Kamis, 19 Agustus 2021 - 04:58 WIB
KABUL - Salah satu dari lima komandan Taliban ini adalah dalang di balik pengambilalihan Kabul dari pemerintah Afghanistan. Dia dibebaskan dari penjara Teluk Guantanamo pada 2014, yang saat itu di bawah perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.
Khairullah Khairkhwa adalah salah satu dari lima komandan Taliban yang dibebaskan dari kamp penahanan di lepas pantai Kuba oleh Obama. Menurut laporan New York Post, Rabu (18/8/2021), dia dibebaskan melalui pertukaran tahanan tentara Amerika, Bowe Bergdahl.
Pembebasan Khairkhwa saat itu sempat ditentang oleh Pentagon.
Obama saat itu memberikan jaminan kepada rakyat AS bahwa sosok yang disebut "Taliban Five" itu akan dikirim ke Qatar dan tidak mampu melakukan kerusakan di Afghanistan.
Namun, awal tahun ini Khairkhwa akhirnya menengahi persyaratan penarikan pasukan AS dan sekutu NATO-nya dari Afghanistan.
"Taliban Five" yang dibebaskan memang dikirim ke Qatar tetapi hanya menggunakan pengasingan mereka untuk membentuk rezim dari jarak jauh.
Saat berbicara dengan utusan Presiden Joe Biden untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, awal tahun ini, Khairkhwa mengatakan: "Saya memulai jihad untuk menghapus pasukan asing dari negara saya dan mendirikan pemerintahan Islam, dan jihad akan berlanjut sampai kita mencapai tujuan itu melalui kesepakatan politik."
Dia berjanji bahwa Taliban tidak akan melancarkan serangan jika Biden memindahkan semua pasukan AS dan bahkan mengeklaim mereka tidak akan menghukum warga Afghanistan yang telah bekerja dengan militer AS.
Tetapi para komandan perang Taliban sekarang mencoba melacak warga Afghanistan yang melakukan hal itu dan memburu mereka yang bekerja sama dalam menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11 di AS.
Para warga Afghanistan membanjiri Kabul ketika para pengungsi yang melarikan diri dari cengkeraman Taliban menceritakan kisah-kisah tentang bagaimana panglima perang Taliban menuntut mereka menyerahkan perempuan dan anak perempuan untuk menjadi "istri" mereka.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa warga sipil dan tentara yang ditangkap dibunuh, namun pejabat Taliban membantah laporan itu.
Khairkhwa sebelumnya telah mengawasi pemenggalan kepala dan rajam saat menjabat sebagai menteri dalam negeri Taliban.
Dia diyakini memiliki hubungan dekat dengan Osama bin Laden dan ditangkap di Pakistan setelah serangan 9/11 sebelum dikirim ke penjara Teluk Guantanamo pada 2002.
Tapi hanya 12 tahun kemudian Obama membebaskan dia dan empat orang lainnya-Abdul Haq Wasiq, Norullah Noori, Mohammad Fazl dan Mohammad Nabi Omari.
Mereka adalah para tahanan yang dikirim ke penjara Teluk Guantanamo untuk seumur hidup, namun dibebaskan tanpa izin dewan pembebasan bersyarat.
Tentara AS yang ditukar dengan mereka telah diberhentikan dengan tidak hormat karena desersi dan perilaku buruk di hadapan musuh.
Ketika mantan Presiden Donald Trump berkuasa, dia mengubah kebijakan administrasi dan mempersulit pembebasan tahanan dari penjara Teluk Guantanamo.
Tetapi sejak mengambil alih pemerintahan AS pada Januari tahun ini, Joe Biden telah membebaskan tersangka teroris Abdul Latif Nasser. Sekitar 10 lainnya juga telah dipersiapkan untuk dibebaskan.
Khairullah Khairkhwa adalah salah satu dari lima komandan Taliban yang dibebaskan dari kamp penahanan di lepas pantai Kuba oleh Obama. Menurut laporan New York Post, Rabu (18/8/2021), dia dibebaskan melalui pertukaran tahanan tentara Amerika, Bowe Bergdahl.
Pembebasan Khairkhwa saat itu sempat ditentang oleh Pentagon.
Obama saat itu memberikan jaminan kepada rakyat AS bahwa sosok yang disebut "Taliban Five" itu akan dikirim ke Qatar dan tidak mampu melakukan kerusakan di Afghanistan.
Namun, awal tahun ini Khairkhwa akhirnya menengahi persyaratan penarikan pasukan AS dan sekutu NATO-nya dari Afghanistan.
"Taliban Five" yang dibebaskan memang dikirim ke Qatar tetapi hanya menggunakan pengasingan mereka untuk membentuk rezim dari jarak jauh.
Saat berbicara dengan utusan Presiden Joe Biden untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, awal tahun ini, Khairkhwa mengatakan: "Saya memulai jihad untuk menghapus pasukan asing dari negara saya dan mendirikan pemerintahan Islam, dan jihad akan berlanjut sampai kita mencapai tujuan itu melalui kesepakatan politik."
Dia berjanji bahwa Taliban tidak akan melancarkan serangan jika Biden memindahkan semua pasukan AS dan bahkan mengeklaim mereka tidak akan menghukum warga Afghanistan yang telah bekerja dengan militer AS.
Tetapi para komandan perang Taliban sekarang mencoba melacak warga Afghanistan yang melakukan hal itu dan memburu mereka yang bekerja sama dalam menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11 di AS.
Para warga Afghanistan membanjiri Kabul ketika para pengungsi yang melarikan diri dari cengkeraman Taliban menceritakan kisah-kisah tentang bagaimana panglima perang Taliban menuntut mereka menyerahkan perempuan dan anak perempuan untuk menjadi "istri" mereka.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa warga sipil dan tentara yang ditangkap dibunuh, namun pejabat Taliban membantah laporan itu.
Khairkhwa sebelumnya telah mengawasi pemenggalan kepala dan rajam saat menjabat sebagai menteri dalam negeri Taliban.
Dia diyakini memiliki hubungan dekat dengan Osama bin Laden dan ditangkap di Pakistan setelah serangan 9/11 sebelum dikirim ke penjara Teluk Guantanamo pada 2002.
Tapi hanya 12 tahun kemudian Obama membebaskan dia dan empat orang lainnya-Abdul Haq Wasiq, Norullah Noori, Mohammad Fazl dan Mohammad Nabi Omari.
Mereka adalah para tahanan yang dikirim ke penjara Teluk Guantanamo untuk seumur hidup, namun dibebaskan tanpa izin dewan pembebasan bersyarat.
Tentara AS yang ditukar dengan mereka telah diberhentikan dengan tidak hormat karena desersi dan perilaku buruk di hadapan musuh.
Ketika mantan Presiden Donald Trump berkuasa, dia mengubah kebijakan administrasi dan mempersulit pembebasan tahanan dari penjara Teluk Guantanamo.
Tetapi sejak mengambil alih pemerintahan AS pada Januari tahun ini, Joe Biden telah membebaskan tersangka teroris Abdul Latif Nasser. Sekitar 10 lainnya juga telah dipersiapkan untuk dibebaskan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda