Jet-jet Tempur AS Berkeliaran di Kabul, Militer Amerika Bungkam
loading...
A
A
A
KABUL - Pesawat-pesawat jet tempur Amerika Serikat (AS) berkeliaran di langit gelap sebelum fajar di Kabul, Afghanistan , pada hari Rabu (18/8/2021).
Manuver sejumlah pesawat tempur itu membangunkan masyarakat setempat yang sedang tidur dan memicu spekulasi bahwa terjadi perebutan kendali Bandara Internasional Hamid Karzai (HKIA) antara AS dan kelompok Taliban .
Ada juga spekulasi yang ramai di Twitter bahwa terjadi perebutan lapangan udara Bagram oleh AS, yang saat ini berada di bawah kendali Taliban.
HKIA, lapangan terbang terakhir yang dikendalikan oleh AS di Afghanistan telah menjadi tempat yang kacau dalam beberapa hari terakhir, dan tetap menjadi kesempatan terakhir bagi puluhan ribu warga Amerika dan warga Afghanistan yang mencari jalan keluar dari negara itu.
Namun Kapten Angkatan Laut Bill Urban, juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) AS, mengatakan kepada Military Times bahwa kehadiran pesawat tempur AS itu rutin dan akan terus berlanjut hingga misi evakuasi selesai.
Meski demikian, CENTCOM menolak mengomentari maksud di balik jet tempur yang terbang cukup rendah untuk membangunkan orang-orang di sekitar Kabul pada dini hari. Bahkan, pasukan darat terkadang meminta pilot untuk melakukan fly-over sebagai “unjuk kekuatan". Tujuannya adalah untuk memberi tahu calon pihak yang berperang bahwa AS memiliki daya tembak yang luar biasa, jika diperlukan.
CENTCOM tidak menjawab pertanyaan tentang siapa yang menerbangkan jet-jet tempur tersebut, namun jelas bahwa militer AS mempertahankan kehadiran yang kuat di dalam dan di sekitar wilayah tersebut. Kapal induk USS Ronald Reagan juga berada di area yang secara langsung mendukung penarikan tentara Amerika bersama dengan pesawat yang beroperasi di luar pangkalan di Kuwait.
Ketika bala bantuan telah tiba, akan ada sekitar 7.000 tentara AS yang mengamankan bandara Kabul, dan misi mereka sejauh ini terbatas di sana. Hal itu disampaikan juru bicara Pentagon, John Kirby, kepada wartawan awal pekan ini.
Saat ini, ada sekitar 22.000 warga Afghanistan yang mempertaruhkan kematian di tangan Taliban jika ditinggalkan oleh pasukan Amerika yang berusaha menyelesaikan penarikan tentara AS dari negara itu pada 31 Agustus.
“Saat ini, kami melihat satu pesawat per jam masuk dan keluar dari HKIA,” kata pejabat militer AS, Mayor Jenderal Hank Taylor. "Kami memperkirakan bahwa upaya terbaik kami dapat terlihat seperti 5.000 hingga 9.000 penumpang yang berangkat per hari.”
Satu-satunya rute evakuasi keluar dari Afghanistan adalah HKIA, karena pangkalan udara utama AS di Bagram dan Kandahar telah direbut Taliban dari pasukan pemerintah Afghanistan.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Manuver sejumlah pesawat tempur itu membangunkan masyarakat setempat yang sedang tidur dan memicu spekulasi bahwa terjadi perebutan kendali Bandara Internasional Hamid Karzai (HKIA) antara AS dan kelompok Taliban .
Ada juga spekulasi yang ramai di Twitter bahwa terjadi perebutan lapangan udara Bagram oleh AS, yang saat ini berada di bawah kendali Taliban.
HKIA, lapangan terbang terakhir yang dikendalikan oleh AS di Afghanistan telah menjadi tempat yang kacau dalam beberapa hari terakhir, dan tetap menjadi kesempatan terakhir bagi puluhan ribu warga Amerika dan warga Afghanistan yang mencari jalan keluar dari negara itu.
Namun Kapten Angkatan Laut Bill Urban, juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) AS, mengatakan kepada Military Times bahwa kehadiran pesawat tempur AS itu rutin dan akan terus berlanjut hingga misi evakuasi selesai.
Meski demikian, CENTCOM menolak mengomentari maksud di balik jet tempur yang terbang cukup rendah untuk membangunkan orang-orang di sekitar Kabul pada dini hari. Bahkan, pasukan darat terkadang meminta pilot untuk melakukan fly-over sebagai “unjuk kekuatan". Tujuannya adalah untuk memberi tahu calon pihak yang berperang bahwa AS memiliki daya tembak yang luar biasa, jika diperlukan.
CENTCOM tidak menjawab pertanyaan tentang siapa yang menerbangkan jet-jet tempur tersebut, namun jelas bahwa militer AS mempertahankan kehadiran yang kuat di dalam dan di sekitar wilayah tersebut. Kapal induk USS Ronald Reagan juga berada di area yang secara langsung mendukung penarikan tentara Amerika bersama dengan pesawat yang beroperasi di luar pangkalan di Kuwait.
Ketika bala bantuan telah tiba, akan ada sekitar 7.000 tentara AS yang mengamankan bandara Kabul, dan misi mereka sejauh ini terbatas di sana. Hal itu disampaikan juru bicara Pentagon, John Kirby, kepada wartawan awal pekan ini.
Saat ini, ada sekitar 22.000 warga Afghanistan yang mempertaruhkan kematian di tangan Taliban jika ditinggalkan oleh pasukan Amerika yang berusaha menyelesaikan penarikan tentara AS dari negara itu pada 31 Agustus.
“Saat ini, kami melihat satu pesawat per jam masuk dan keluar dari HKIA,” kata pejabat militer AS, Mayor Jenderal Hank Taylor. "Kami memperkirakan bahwa upaya terbaik kami dapat terlihat seperti 5.000 hingga 9.000 penumpang yang berangkat per hari.”
Satu-satunya rute evakuasi keluar dari Afghanistan adalah HKIA, karena pangkalan udara utama AS di Bagram dan Kandahar telah direbut Taliban dari pasukan pemerintah Afghanistan.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(min)