IAEA: Iran Produksi 200 Gram Logam Uranium yang Diperkaya

Selasa, 17 Agustus 2021 - 17:23 WIB
“Eskalasi seperti itu tidak akan memberikan pengaruh negosiasi Iran dalam pembicaraan baru tentang pengembalian timbal balik ke kepatuhan JCPOA dan hanya akan mengarah pada isolasi Iran lebih lanjut,” sambungnya seperti dikutip dari AP, Selasa (17/8/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kemajuan program nuklir Iran memiliki pengaruh pada pandangan AS untuk kembali ke JCPOA, dan mengisyaratkan bahwa AS perlahan-lahan kehabisan kesabaran.



“Kami tidak memaksakan batas waktu untuk negosiasi, tetapi jendela ini tidak akan tetap terbuka tanpa batas waktu,” tegasnya.

AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir pada 2018, dengan Presiden Donald Trump saat itu mengatakan itu perlu dinegosiasikan ulang.

Sejak itu, Teheran terus meningkatkan pelanggarannya terhadap kesepakatan untuk menekan para penandatangan lainnya agar memberikan lebih banyak insentif kepada Iran untuk mengimbangi sanksi Amerika yang melumpuhkan yang diberlakukan kembali setelah penarikan AS.

Eropa Barat, serta Rusia dan China, telah bekerja untuk mencoba melestarikan kesepakatan tersebut.

Presiden Joe Biden mengatakan dia terbuka untuk bergabung kembali dengan pakta itu, tetapi Iran perlu kembali ke pembatasannya, sementara Iran bersikeras bahwa AS harus membatalkan semua sanksi.



Pembicaraan berbulan-bulan telah diadakan di Wina dengan pihak-pihak yang tersisa dari JCPOA bolak-balik antara delegasi dari Iran dan AS.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More