Bandara Kabul Kacau, Beberapa Orang Jatuh Saat Bergelantung di Roda Pesawat
Selasa, 17 Agustus 2021 - 09:04 WIB
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengizinkan pengerahan batalion lain ke Kabul yang akan menambah jumlah pasukan AS yang menjaga evakuasi menjadi sekitar 6.000 tentara.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan para pejuangnya berada dalam perintah ketat untuk tidak menyakiti siapa pun.
“Kehidupan, harta benda dan kehormatan tidak ada yang akan dirugikan tetapi harus dilindungi oleh mujahidin,” papar dia.
Juru bicara kantor politik Taliban Mohammad Naeem mengatakan bentuk pemerintahan baru Afghanistan akan segera dijelaskan.
Dia mengatakan Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.
Arab Saudi mendesak Taliban mematuhi “prinsip-prinsip Islam.” Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, “Kerajaan berdiri dengan pilihan yang dibuat rakyat Afghanistan tanpa campur tangan. Arab Saudi berharap gerakan Taliban dan semua pihak Afghanistan akan bekerja menjaga keamanan, stabilitas, kehidupan dan properti.”
Namun, banyak orang Afghanistan khawatir Taliban akan kembali menerapkan kebijakan keras seperti di masa lalu.
“Semua orang khawatir,” kata seorang mantan pegawai pemerintah Afghanistan yang bersembunyi di Kabul.
Dia menambahkan, “Mereka belum menargetkan orang tetapi mereka akan melakukannya, itulah kenyataannya. Mungkin dalam dua atau tiga pekan, itu sebabnya orang-orang berjuang untuk keluar sekarang.”
Kecepatan Taliban mengambil kendali kekuasaan telah memicu kecaman luas terhadap Presiden AS Joe Biden karena menetapkan tanggal penarikan pasukan AS.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan para pejuangnya berada dalam perintah ketat untuk tidak menyakiti siapa pun.
“Kehidupan, harta benda dan kehormatan tidak ada yang akan dirugikan tetapi harus dilindungi oleh mujahidin,” papar dia.
Juru bicara kantor politik Taliban Mohammad Naeem mengatakan bentuk pemerintahan baru Afghanistan akan segera dijelaskan.
Dia mengatakan Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.
Arab Saudi mendesak Taliban mematuhi “prinsip-prinsip Islam.” Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, “Kerajaan berdiri dengan pilihan yang dibuat rakyat Afghanistan tanpa campur tangan. Arab Saudi berharap gerakan Taliban dan semua pihak Afghanistan akan bekerja menjaga keamanan, stabilitas, kehidupan dan properti.”
Namun, banyak orang Afghanistan khawatir Taliban akan kembali menerapkan kebijakan keras seperti di masa lalu.
“Semua orang khawatir,” kata seorang mantan pegawai pemerintah Afghanistan yang bersembunyi di Kabul.
Dia menambahkan, “Mereka belum menargetkan orang tetapi mereka akan melakukannya, itulah kenyataannya. Mungkin dalam dua atau tiga pekan, itu sebabnya orang-orang berjuang untuk keluar sekarang.”
Kecepatan Taliban mengambil kendali kekuasaan telah memicu kecaman luas terhadap Presiden AS Joe Biden karena menetapkan tanggal penarikan pasukan AS.
tulis komentar anda