Sistem Metro Moskow Uji Coba 'FacePay', Pembayaran Lewat Pengenalan Wajah
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 06:29 WIB
“Ini benar-benar tidak memakan waktu. Anda berhenti, alat itu membaca Anda, dan membiarkan Anda lewat segera. Saya pikir itu luar biasa,” papar dia.
Dia juga mencatat bahwa layanan tersebut telah diuji oleh lebih dari 60.000 karyawan Metro Moskow.
“Moskow Metro adalah nomor satu dalam jumlah metode pembayaran di dunia,” ujar dia.
Untuk menggunakan sistem FacePay, penumpang harus menautkan rekening bank Rusia ke data biometrik mereka, dan tarif akan otomatis didebit.
Tahun lalu, Wakil Walikota Moskow Maxim Liksutov menjelaskan sistem FacePay dapat berfungsi bahkan jika penumpang mengenakan penutup wajah.
Pada Maret, kelompok advokat kebebasan online Roskomsvoboda mengungkapkan kekhawatiran bahwa sistem tersebut dapat melanggar privasi penggunanya.
Kepala Departemen Hukum Sarkis Darbinyan menyebutnya sebagai “teknologi penggunaan ganda.”
“Petugas penegak hukum, yang tidak dikendalikan siapa pun, akan memiliki akses ke kamera video (pengenalan wajah) ini, jadi tentu saja akan ada kasus penyalahgunaan, pelacakan, dan semacam represi politik,” papar Darbinyan.
Namun, Moskow bukan satu-satunya tempat di dunia yang menggunakan teknologi terbaru itu.
Sistem serupa sudah diterapkan di beberapa kota di China, termasuk mega-metropolis Zhengzhou, rumah bagi lebih dari 10 juta orang.
Dia juga mencatat bahwa layanan tersebut telah diuji oleh lebih dari 60.000 karyawan Metro Moskow.
“Moskow Metro adalah nomor satu dalam jumlah metode pembayaran di dunia,” ujar dia.
Untuk menggunakan sistem FacePay, penumpang harus menautkan rekening bank Rusia ke data biometrik mereka, dan tarif akan otomatis didebit.
Tahun lalu, Wakil Walikota Moskow Maxim Liksutov menjelaskan sistem FacePay dapat berfungsi bahkan jika penumpang mengenakan penutup wajah.
Pada Maret, kelompok advokat kebebasan online Roskomsvoboda mengungkapkan kekhawatiran bahwa sistem tersebut dapat melanggar privasi penggunanya.
Kepala Departemen Hukum Sarkis Darbinyan menyebutnya sebagai “teknologi penggunaan ganda.”
“Petugas penegak hukum, yang tidak dikendalikan siapa pun, akan memiliki akses ke kamera video (pengenalan wajah) ini, jadi tentu saja akan ada kasus penyalahgunaan, pelacakan, dan semacam represi politik,” papar Darbinyan.
Namun, Moskow bukan satu-satunya tempat di dunia yang menggunakan teknologi terbaru itu.
Sistem serupa sudah diterapkan di beberapa kota di China, termasuk mega-metropolis Zhengzhou, rumah bagi lebih dari 10 juta orang.
tulis komentar anda