Ibu Kota Provinsi Kedua Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban dalam 24 Jam
Sabtu, 07 Agustus 2021 - 19:43 WIB
“Pasukan keamanan Afghanistan kehilangan moral mereka karena propaganda intens oleh Taliban,” ujar seorang pejabat senior dari kota itu, yang meminta tidak disebutkan namanya, kepada AFP.
"Bahkan sebelum serangan Taliban, sebagian besar pasukan keamanan meletakkan senjata mereka di tanah, melepas seragam mereka, dan meninggalkan unit mereka dan melarikan diri," papar dia.
Pemerintah belum memberikan komentar resmi tentang jatuhnya kedua kota tersebut.
Dikuasainya Sheberghan terjadi sehari setelah kepala departemen informasi media pemerintah Afghanistan ditembak mati di Kabul dalam serangan yang diklaim Taliban.
Setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap menteri pertahanan Afghanistan pada Selasa, Taliban memperingatkan mereka sekarang menargetkan para pejabat senior pemerintah sebagai pembalasan atas peningkatan serangan udara.
Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan dan sekarang menantang pasukan pemerintah di ibu kota provinsi lainnya termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah serta Kandahar di selatan.
Dari Kunduz, aktivis Rasikh Maroof mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa pertempuran berkecamuk semalam di pinggiran beberapa bagian kota, dengan Taliban tampaknya tidak dapat memperoleh terobosan yang signifikan.
“Pasukan pemerintah bertahan dengan serius," ujar dia, menggunakan serangan udara untuk melawan tembakan mortir dan senjata berat Taliban.
Terlepas dari situasi yang memburuk, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Jumat bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden masih percaya menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan setelah 20 tahun perang adalah hal yang benar.
Washington dan Inggris pada Sabtu kembali mendesak warga negaranya untuk meninggalkan Afghanistan sesegera mungkin.
"Bahkan sebelum serangan Taliban, sebagian besar pasukan keamanan meletakkan senjata mereka di tanah, melepas seragam mereka, dan meninggalkan unit mereka dan melarikan diri," papar dia.
Pemerintah belum memberikan komentar resmi tentang jatuhnya kedua kota tersebut.
Dikuasainya Sheberghan terjadi sehari setelah kepala departemen informasi media pemerintah Afghanistan ditembak mati di Kabul dalam serangan yang diklaim Taliban.
Setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap menteri pertahanan Afghanistan pada Selasa, Taliban memperingatkan mereka sekarang menargetkan para pejabat senior pemerintah sebagai pembalasan atas peningkatan serangan udara.
Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan dan sekarang menantang pasukan pemerintah di ibu kota provinsi lainnya termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah serta Kandahar di selatan.
Dari Kunduz, aktivis Rasikh Maroof mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa pertempuran berkecamuk semalam di pinggiran beberapa bagian kota, dengan Taliban tampaknya tidak dapat memperoleh terobosan yang signifikan.
“Pasukan pemerintah bertahan dengan serius," ujar dia, menggunakan serangan udara untuk melawan tembakan mortir dan senjata berat Taliban.
Terlepas dari situasi yang memburuk, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Jumat bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden masih percaya menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan setelah 20 tahun perang adalah hal yang benar.
Washington dan Inggris pada Sabtu kembali mendesak warga negaranya untuk meninggalkan Afghanistan sesegera mungkin.
Lihat Juga :
tulis komentar anda