Polisi Cekik Warga Hingga Tewas, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Jum'at, 29 Mei 2020 - 00:09 WIB
WASHINGTON - Saudara laki-laki dari George Floyd, pria kulit hitam yang dicekik hingga tewas oleh polisi di Minneapolis, menyerukan hukuman mati bagi oknum polisi yang terlibat.
Philonese Floyd terisak ketika ia menggambarkan rasa sakit yang dialami keluarganya dan meminta keadilan. Keempat petugas yang terlibat dalam penangkapan George Floyd (46) pada hari Senin lalu telah dipecat, dan pihak jaksa sedang menyelidiki peristiwa tragis itu.
"Para petugas ini, mereka perlu ditangkap sekarang, orang-orang menginginkan keadilan sekarang ... mereka harus dihukum dan mendapatkan hukuman mati," kata Philonese Floyd dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dinukil The Guardian, Kamis (28/5/2020).
Philonese Floyd mengatakan ia telah menonton video tentang saudaranya yang ditahan secara paksa di tanah ketika diborgol oleh polisi. Polisi berusaha menangkapnya karena deskripsi korban sangat cocok dengan tersangka dalam kasus pemalsuan di sebuah toko kelontong, dan dia melawan saat akan ditangkap.
Video penangkapan berujung maut itu sendiri diambil oleh seorang saksi. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
"Dia tidak bisa bernapas, dan tidak ada yang peduli," kata Philonese, Kamis.
"Keluarga saya tidak akan pernah melihatnya lagi, anak-anaknya tidak akan pernah melihatnya lagi," imbuhnya sambil menangis.
“Itu sulit, tetapi saya harus menonton video dan ketika saya menonton, empat petugas ini mereka mengeksekusi saudara saya. Dan paramedis, mereka menyeretnya ke tanah tanpa memberikan CPR, mereka tidak menunjukkan empati, tidak ada rasa kemanusiaan,” tukasnya.
Dia mengatakan keluarga George Floyd telah bertemu dengan jaksa yang menangani kasus ini pada dini hari, dan telah menghubungi kantor kejaksaan dan Wali Kota Minneapolis.
Sebelumnya Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey,sempat mempertanyakan mengapapolisipelaku pembunuhan tersebut tidak berada di dalam penjara.
"Mengapa orang yang membunuh George Floyd tidak ada di penjara?" tanya Frey.
Pihak pemerintah kota juga telah mirilis nama-nama petugas yang terlibat dalam kejadian tersebut. Petugas polisi yang mencekik George Floyd dengan lututnya diidentifikasi sebagai Derek Chauvin. Petugas lainnya adalah Thomas Lane, Tou Thao dan J Alexander Kueng. (Baca: Cekik Pria Kulit Hitam Hingga Meninggal, 4 Polisi AS Dipecat )
Dalam kesempatan itu, Philonese Floyd mengingatkan para pemrotes harus berhati-hati terhadap sejumlah penghasut kekerasan yang menyusup ke dalam aksi demonstrasi dan "mencoba membuat kerusuhan".
"Aku ingin semuanya damai," imbaunya.
Protes sengit meletus di Minneapolis untuk malam kedua pada hari Rabu, dan seorang pria ditembak mati oleh seorang anggota masyarakat, dengan seorang tersangka sekarang ditahan. (Baca: Penjarahan Terjadi Setelah Polisi AS Cekik Warga Hingga Tewas )
Sementara itu pengacara hak-hak sipil Ben Crump, yang mewakili keluarga, menambahkan bahwa ia berharap dakwaan yang diajukan kepada para petugas itu tidak memakan waktu yang lama.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Philonese Floyd terisak ketika ia menggambarkan rasa sakit yang dialami keluarganya dan meminta keadilan. Keempat petugas yang terlibat dalam penangkapan George Floyd (46) pada hari Senin lalu telah dipecat, dan pihak jaksa sedang menyelidiki peristiwa tragis itu.
"Para petugas ini, mereka perlu ditangkap sekarang, orang-orang menginginkan keadilan sekarang ... mereka harus dihukum dan mendapatkan hukuman mati," kata Philonese Floyd dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dinukil The Guardian, Kamis (28/5/2020).
Philonese Floyd mengatakan ia telah menonton video tentang saudaranya yang ditahan secara paksa di tanah ketika diborgol oleh polisi. Polisi berusaha menangkapnya karena deskripsi korban sangat cocok dengan tersangka dalam kasus pemalsuan di sebuah toko kelontong, dan dia melawan saat akan ditangkap.
Video penangkapan berujung maut itu sendiri diambil oleh seorang saksi. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
"Dia tidak bisa bernapas, dan tidak ada yang peduli," kata Philonese, Kamis.
"Keluarga saya tidak akan pernah melihatnya lagi, anak-anaknya tidak akan pernah melihatnya lagi," imbuhnya sambil menangis.
“Itu sulit, tetapi saya harus menonton video dan ketika saya menonton, empat petugas ini mereka mengeksekusi saudara saya. Dan paramedis, mereka menyeretnya ke tanah tanpa memberikan CPR, mereka tidak menunjukkan empati, tidak ada rasa kemanusiaan,” tukasnya.
Dia mengatakan keluarga George Floyd telah bertemu dengan jaksa yang menangani kasus ini pada dini hari, dan telah menghubungi kantor kejaksaan dan Wali Kota Minneapolis.
Sebelumnya Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey,sempat mempertanyakan mengapapolisipelaku pembunuhan tersebut tidak berada di dalam penjara.
"Mengapa orang yang membunuh George Floyd tidak ada di penjara?" tanya Frey.
Pihak pemerintah kota juga telah mirilis nama-nama petugas yang terlibat dalam kejadian tersebut. Petugas polisi yang mencekik George Floyd dengan lututnya diidentifikasi sebagai Derek Chauvin. Petugas lainnya adalah Thomas Lane, Tou Thao dan J Alexander Kueng. (Baca: Cekik Pria Kulit Hitam Hingga Meninggal, 4 Polisi AS Dipecat )
Dalam kesempatan itu, Philonese Floyd mengingatkan para pemrotes harus berhati-hati terhadap sejumlah penghasut kekerasan yang menyusup ke dalam aksi demonstrasi dan "mencoba membuat kerusuhan".
"Aku ingin semuanya damai," imbaunya.
Protes sengit meletus di Minneapolis untuk malam kedua pada hari Rabu, dan seorang pria ditembak mati oleh seorang anggota masyarakat, dengan seorang tersangka sekarang ditahan. (Baca: Penjarahan Terjadi Setelah Polisi AS Cekik Warga Hingga Tewas )
Sementara itu pengacara hak-hak sipil Ben Crump, yang mewakili keluarga, menambahkan bahwa ia berharap dakwaan yang diajukan kepada para petugas itu tidak memakan waktu yang lama.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(ber)
tulis komentar anda