Penjarahan Terjadi Setelah Polisi AS Cekik Warga Hingga Tewas

Kamis, 28 Mei 2020 - 12:07 WIB
loading...
Penjarahan Terjadi Setelah...
Demonstran mengecam aksi pembunuhan oleh polisi pada warga Afro-Amerika di AS. Foto/REUTERS
A A A
MINNEAPOLIS - Walikota Minneapolis Jacob Frey meminta kejaksaan menyusun dakwaan kriminal pada seorang polisi kulit putih yang terekam video sedang menekankan lututnya ke leher seorang pria Afro-Amerika yang kemudian meninggal di rumah sakit.

Pria Afro-Amerika bernama George Floyd, 46, itu terlihat tak berdaya terlentar di trotoar dengan tangan diikat saat seorang polisi berada di atasnya.

Video itu direkam seorang saksi yang berada di lokasi kejadian tersebut. Rekaman itu pun memicu kemarahan publik terhadap aksi brutal oknum kepolisian.

Oknum polisi pelaku kekerasan dan tiga polisi lainnya yang terlibat aksi brutal itu telah diberhentikan dari departemen kepolisian. FBI telah membuka investigasi atas insiden itu, sehari setelah bentrok terjadi di kota terbesar Minnesota tersebut.

Pada Rabu (27/5), ratusan demonstran yang sebagian besar memakai penutup wajah, memenuhi jalan dekat lokasi kejadian untuk hari kedua. Beberapa orang bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.

Demonstran melempari polisi dengan batu, botol air mineral dan benda lain.

Tayangan televisi lokal dari helikopter yang terbang di atas wilayah itu menunjukkan puluhan orang menjarah toko Target, keluar dengan membawa pakaian dan keranjang belanja berisi berbagai barang.

Presiden Donald Trump meminta investigasi FBI dipercepat. Dia juga mengapresiasi semua pekerjaan yang dilakukan para penegak hukum lokal.

“Duka saya untuk keluarga dan teman George. Keadilan akan ditegakkan!” tweet Trump.

Video aksi brutal polisi terhadap Floyd itu memicu kemarahan nasional. Video menunjukkan polisi meletakkan lututnya di leher Floyd yang telentang dengan wajah menempel di jalan. (Baca Juga: Boeing Pangkas Lebih dari 12.000 Pegawai di AS, Ribuan Lagi Tunggu PHK)

Floyd terdengar mengerang dan terengah-engah kehabisan udara sambil mengatakan, “Saya tak bisa bernafas,” tapi polisi itu tetap meletakkan lututnya di leher Floyd. Orang-orang yang melihat kejadian itu meminta polisi itu membiarkan Floyd bernafas.

“Mengapa pria yang membunuh George Floyd tidak dipenjara? Jika Anda telah melakukan itu atau saya melakukan itu kita akan dipenjara sekarang. Saya mendesak Jaksa Hennepin County, Mike Freeman untuk menuntut penahanan petugas dalam kasus ini,” papar Walikota Minneapolis Jacob Frey. (Baca Juga: Pompeo: Hong Kong Tak Lagi Layak Dapat Status Khusus AS)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1562 seconds (0.1#10.140)