Kasus Harian COVID-19 Dunia Meningkat, WHO Nyalakan Tanda Bahaya

Sabtu, 31 Juli 2021 - 14:34 WIB
Tetapi negara-negara berpenghasilan tinggi dan rendah berjuang untuk menang melawan Delta, dengan sprint yang sangat tidak seimbang terkait vaksinasi meninggalkan banyak ruang bagi varian untuk mendatangkan malapetaka dan berkembang lebih lanjut.

Di Australia, di mana hanya sekitar 14 persen populasi yang diserang, kota terbesar ketiga Brisbane dan bagian lain negara bagian Queensland akan memasuki penguncian cepat COVID-19 pada Sabtu ketika sekelompok varian Delta menggelegak menjadi enam kasus baru.

"Satu-satunya cara untuk mengalahkan strain Delta adalah bergerak cepat, menjadi cepat dan menjadi kuat," kata Wakil Perdana Menteri Queensland Steven Miles sambil memberi tahu jutaan orang bahwa mereka akan berada di bawah perintah tiga hari tinggal di rumah yang ketat.



Perlombaan vaksin untuk menang atas varian tampaknya mengalami pukulan ketika Pusat Pengendalian Penyakit AS merilis analisis yang menemukan orang yang diimunisasi penuh dengan apa yang disebut infeksi terobosan varian Delta dapat menyebarkan penyakit semudah orang yang tidak divaksinasi.

Sementara vaksinasi tetap efektif terhadap penyakit parah dan kematian, badan pemerintah AS mengatakan dalam dokumen internal CDC yang bocor "perang telah berubah" sebagai akibat dari kemunculan varian Delta.

Sebuah analisis dari peristiwa superspreading di negara bagian Massachusetts timur laut menemukan tiga perempat dari orang yang sakit divaksinasi, menurut sebuah laporan yang diterbitkan CDC Jumat.

Wabah itu terkait dengan perayaan 4 Juli, dengan jumlah orang yang terinfeksi terakhir membengkak menjadi 900, menurut laporan lokal. Temuan ini digunakan untuk membenarkan kembalinya penggunaan masker untuk orang yang divaksinasi di daerah berisiko tinggi.

"Sebagai orang yang divaksinasi, jika Anda memiliki salah satu dari infeksi terobosan ini, Anda mungkin memiliki gejala ringan, Anda mungkin tidak memiliki gejala, tetapi berdasarkan apa yang kami lihat di sini, Anda dapat menularkan ke orang lain," ujar Celine Gounder, seorang dokter penyakit dan profesor di Universitas New York, kepada AFP.

Menurut dokumen CDC yang bocor, tinjauan temuan dari negara lain menunjukkan bahwa sementara SARS-CoV-2 asli menular seperti flu biasa, setiap orang dengan Delta menginfeksi rata-rata delapan orang lainnya, membuatnya menular seperti cacar air tetapi masih kurang dari campak.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More