Kasus Harian COVID-19 Dunia Meningkat, WHO Nyalakan Tanda Bahaya

Sabtu, 31 Juli 2021 - 14:34 WIB
WHO menyalakan alarm saat kasus COVID-19 dunia meningkat 80 persen. Foto/Ilustrasi/Sindonews
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak dunia untuk segera menahan laju mutasi varian Delta sebelum berubah menjadi sesuatu yang lebih mematikan dan menghentikan pandemi. Seruan ini muncul saat China dan Australia memberlakukan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat saat menjamurnya wabah varian Delta di kedua negara itu.

Lonjakan infeksi virus Corona baru paling serius di China dalam beberapa bulan menyebar ke dua wilayah lagi pada Sabtu (31/7/2021) yaitu provinsi Fujian dan kota besar Chongqing yang luas.

Lebih dari 200 kasus telah dikaitkan dengan klaster Delta di kota Nanjing di mana sembilan petugas kebersihan di bandara internasional dinyatakan positif, dengan wabah yang menyebar ke Beijing, Chongqing dan lima provinsi pada Sabtu.



Negara tempat penyakit itu pertama kali muncul telah bergegas untuk mencegah penyebaran virus yang sangat menular dengan menempatkan lebih dari satu juta orang di bawah penguncian dan memulai kembali kampanye pengujian massal.



Di seluruh dunia, infeksi virus Corona baru sekali lagi meningkat. WHO mengumumkan terjadi peningkatan rata-rata 80 persen selama empat minggu terakhir di lima dari enam wilayah badan kesehatan, lompatan yang sebagian besar didorong oleh varian Delta.

Pertama kali terdeteksi di India, kini telah varian itu mencapai 132 negara dan wilayah.

"Delta adalah peringatan: ini adalah peringatan bahwa virus berkembang tetapi juga merupakan seruan untuk bertindak bahwa kita perlu bergerak sekarang sebelum varian yang lebih berbahaya muncul," imbau Direktur Darurat WHO Michael Ryan pada konferensi pers seperti dikutip dari France24.

Ia menekankan bahwa "game plan" tetap berjalan, yaitu physical distancing, memakai masker, kebersihan tangan, dan vaksinasi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More