Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Dipecat, Inilah Sederet Skandal Lainnya
Kamis, 22 Juli 2021 - 15:01 WIB
TOKYO - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo memecat direktur upacara pembukaan karena lelucon Holocaust yang dia buat selama pertunjukan komedi pada 1998.
Ketua panitia penyelenggara Seiko Hashimoto mengatakan sehari sebelum upacara pembukaan bahwa direktur Kentaro Kobayashi telah diberhentikan.
Dia dituduh menggunakan lelucon tentang Holocaust dalam aksi komedinya, termasuk frasa "Ayo main Holocaust."
“Kami menemukan bahwa Kobayashi, dalam penampilannya sendiri, telah menggunakan ungkapan yang mengejek tragedi sejarah,” ujar Hashimoto.
“Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan perkembangan seperti itu sehari sebelum upacara pembukaan dan karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran bagi banyak pihak yang terlibat serta orang-orang di Tokyo dan seluruh negara,” papar dia.
Upacara pembukaan Olimpiade yang tertunda pandemi dijadwalkan pada Jumat malam (23/7). Upacara akan digelar tanpa penonton sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona, meski beberapa pejabat, tamu, dan media akan hadir.
Awal pekan ini, komposer Keigo Oyamada, yang musiknya diharapkan akan digunakan pada upacara tersebut, terpaksa mengundurkan diri karena intimidasi masa lalu pada teman-teman sekelasnya, saat dia sesumbar dalam wawancara majalah. Segmen musiknya tidak akan digunakan.
Tak lama setelah video klip dan naskah penampilan Kobayashi terungkap, kritik membanjiri media sosial.
“Setiap orang, tidak peduli seberapa kreatifnya, tidak memiliki hak mengejek para korban genosida Nazi,” ujar Rabbi Abraham Cooper, dekan asosiasi dan direktur aksi sosial global dari Simon Wiesenthal Center, kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Los Angeles.
Cooper juga mencatat bahwa Nazi meracuni penyandang disabilitas Jerman dengan gas beracun.
"Setiap asosiasi orang ini ke Olimpiade Tokyo akan menghina ingatan 6 juta orang Yahudi dan membuat ejekan kejam terhadap Paralimpiade," ujar dia.
Kobayashi adalah mantan anggota duo komedi populer Rahmens dan dikenal di luar negeri untuk serial komedi termasuk "The Japanese Tradition."
Sejumlah skandal menit-menit terakhir muncul ketika pemerintah Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menghadapi kritik karena memprioritaskan Olimpiade meskipun ada masalah kesehatan masyarakat di tengah peningkatan infeksi virus corona.
Lelucon Holocaust oleh Kobayashi dan pengunduran diri Oyamada adalah yang terbaru mengganggu Olimpiade.
Yoshiro Mori mengundurkan diri sebagai ketua panitia penyelenggara atas pernyataan seksis.
Hiroshi Sasaki juga mengundurkan diri sebagai direktur kreatif untuk upacara pembukaan dan penutupan setelah menyarankan seorang aktris Jepang harus berpakaian seperti babi.
Juga pekan ini, chiropractor untuk tim gulat wanita Amerika Serikat meminta maaf setelah membandingkan protokol COVID-19 Olimpiade dengan Nazi Jerman dalam posting media sosial.
Rosie Gallegos-Main, chiropractor untuk gulat wanita sejak 2009, akan diizinkan menyelesaikan masa tinggalnya yang direncanakan di kamp pra-Olimpiade USA Wrestling di Nakatsugawa, Jepang.
Ketua panitia penyelenggara Seiko Hashimoto mengatakan sehari sebelum upacara pembukaan bahwa direktur Kentaro Kobayashi telah diberhentikan.
Dia dituduh menggunakan lelucon tentang Holocaust dalam aksi komedinya, termasuk frasa "Ayo main Holocaust."
Baca Juga
“Kami menemukan bahwa Kobayashi, dalam penampilannya sendiri, telah menggunakan ungkapan yang mengejek tragedi sejarah,” ujar Hashimoto.
“Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan perkembangan seperti itu sehari sebelum upacara pembukaan dan karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran bagi banyak pihak yang terlibat serta orang-orang di Tokyo dan seluruh negara,” papar dia.
Upacara pembukaan Olimpiade yang tertunda pandemi dijadwalkan pada Jumat malam (23/7). Upacara akan digelar tanpa penonton sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona, meski beberapa pejabat, tamu, dan media akan hadir.
Awal pekan ini, komposer Keigo Oyamada, yang musiknya diharapkan akan digunakan pada upacara tersebut, terpaksa mengundurkan diri karena intimidasi masa lalu pada teman-teman sekelasnya, saat dia sesumbar dalam wawancara majalah. Segmen musiknya tidak akan digunakan.
Tak lama setelah video klip dan naskah penampilan Kobayashi terungkap, kritik membanjiri media sosial.
“Setiap orang, tidak peduli seberapa kreatifnya, tidak memiliki hak mengejek para korban genosida Nazi,” ujar Rabbi Abraham Cooper, dekan asosiasi dan direktur aksi sosial global dari Simon Wiesenthal Center, kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Los Angeles.
Cooper juga mencatat bahwa Nazi meracuni penyandang disabilitas Jerman dengan gas beracun.
"Setiap asosiasi orang ini ke Olimpiade Tokyo akan menghina ingatan 6 juta orang Yahudi dan membuat ejekan kejam terhadap Paralimpiade," ujar dia.
Kobayashi adalah mantan anggota duo komedi populer Rahmens dan dikenal di luar negeri untuk serial komedi termasuk "The Japanese Tradition."
Sejumlah skandal menit-menit terakhir muncul ketika pemerintah Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menghadapi kritik karena memprioritaskan Olimpiade meskipun ada masalah kesehatan masyarakat di tengah peningkatan infeksi virus corona.
Lelucon Holocaust oleh Kobayashi dan pengunduran diri Oyamada adalah yang terbaru mengganggu Olimpiade.
Yoshiro Mori mengundurkan diri sebagai ketua panitia penyelenggara atas pernyataan seksis.
Hiroshi Sasaki juga mengundurkan diri sebagai direktur kreatif untuk upacara pembukaan dan penutupan setelah menyarankan seorang aktris Jepang harus berpakaian seperti babi.
Juga pekan ini, chiropractor untuk tim gulat wanita Amerika Serikat meminta maaf setelah membandingkan protokol COVID-19 Olimpiade dengan Nazi Jerman dalam posting media sosial.
Rosie Gallegos-Main, chiropractor untuk gulat wanita sejak 2009, akan diizinkan menyelesaikan masa tinggalnya yang direncanakan di kamp pra-Olimpiade USA Wrestling di Nakatsugawa, Jepang.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda