Cerita Warga Afrika Selatan Menentang Kerusuhan: 'Saya Lihat Kehancuran, Saya Menangis'

Kamis, 15 Juli 2021 - 10:31 WIB
Polisi mengatakan sekitar 1.234 orang telah ditangkap dalam kekacauan itu. Banyak dari kematian disebabkan oleh kekacauan yang terjadi saat ribuan orang menggeledah toko, mencuri makanan, peralatan listrik, minuman keras dan pakaian.

Motati mengatakan dia tahu beberapa dari mereka yang mengambil bagian dalam penjarahan.

“Orang-orang seusia saya, di lingkungan saya, membual tentang mencuri barang-barang dan membuat keranjang belanja penuh dengan barang-barang,” katanya. “Sebentar lagi mereka akan datang ke tempat saya untuk meminjam gula. Hal-hal itu tidak akan membantu mereka.”

Motati, seorang koki terlatih dengan bisnis kateringnya sendiri, mengatakan sulit menemukan klien di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

“Pandemi telah memperburuk keadaan, tentu saja, tetapi kemiskinan, pengangguran sudah buruk,” katanya tentang ekonomi Afrika Selatan, yang berada dalam resesi sebelum pandemi.



Tingkat pengangguran Afrika Selatan sebesar 32%, bahkan lebih tinggi di antara orang-orang yang berusia di bawah 35 tahun. Meskipun negara berpenduduk 60 juta tersebut memiliki ekonomi paling maju di Afrika, negara ini adalah salah satu yang paling tidak setara di dunia, dengan lebih dari 50% orang hidup dalam kemiskinan dan banyak yang menderita kerawanan pangan kronis. Itu merupakan data Bank Dunia.

Kemiskinan Afrika Selatan telah meningkat sejak 1994 ketika apartheid—sistem brutal penindasan rasial yang berakhir dengan pemilu demokratis—memperburuk frustrasi.

“Pandemi dan penguncian membuat lebih banyak orang kehilangan pekerjaan. Ini hanya kesempatan bagi orang-orang untuk mengambil apa pun yang bisa mereka dapatkan,” kata Motati.

“Saya tidak berpikir itu berasal dari Zuma yang dipenjara—itu dibangun sebelum itu. Kemudian satu orang mendobrak pintu dan yang lainnya mengikuti.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More