Cerita Warga Afrika Selatan Menentang Kerusuhan: 'Saya Lihat Kehancuran, Saya Menangis'

Kamis, 15 Juli 2021 - 10:31 WIB
Kekerasan pecah pekan lalu setelah Zuma mulai menjalani hukuman 15 bulan karena menghina pengadilan lantaran menolak mematuhi perintah pengadilan untuk bersaksi pada penyelidikan yang didukung negara yang menyelidiki tuduhan korupsi ketika dia menjadi presiden dari 2009 hingga 2018.

Protes di provinsi Gauteng dan Kwa-Zulu-Natal meningkat menjadi aksi penjarahan di wilayah kota, meskipun belum menyebar ke tujuh provinsi lainnya di Afrika Selatan, di mana polisi bersiaga.

KwaZulu-Natal, provinsi timur yang merupakan daerah asal Zuma dan tempat protes pertama kali dipicu, telah mengalami kekerasan yang signifikan. Truk yang menuju dan dari Durban, pelabuhan terbesar di Afrika Selatan, harus melakukan perjalanan dalam konvoi yang dilindungi oleh tentara.

Provinsi itu merupakan pusat kelompok etnis terbesar di Afrika Selatan, Zulu, di mana Zuma telah menarik banyak dukungan. Namun, raja Zulu, Raja Misuzulu kaZwelithini, pada hari Rabu mengimbau agar kekacauan itu diakhiri dan perdamaian dipulihkan.

"Orang-orang ayahku melakukan bunuh diri," katanya. “Ketika makanan tidak dapat dikirim karena truk dan gudang dibakar, orang-orang kami akan kelaparan.”

"Kekerasan itu telah mempermalukan kita semua,” katanya.

Pembakaran telah merusak beberapa pabrik dan pemerintah memerintahkan bensin tidak dijual dalam wadah untuk mencegah kebakaran ilegal.

Komando untuk meredam situasi telah diberikan pada hari Rabu untuk pasukan keamanan di Gauteng, provinsi terpadat di Afrika Selatan yang mencakup kota terbesar, Johannesburg.

“Saya dapat memastikan bahwa saat ini di Gauteng tenang,” kata Kolonel Mmathapelo Maine, ketika tentara mengacungkan senapan, melindungi mal besar Maponya di Soweto.

“Kami memiliki kendali atas situasi dan ini dengan kerja sama masyarakat,” kata Maine.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More