Data Tunjukkan 99,5% Korban COVID-19 Meninggal karena Belum Vaksin

Senin, 05 Juli 2021 - 16:11 WIB
Seorang tenaga medis menyuntikkan vaksin anti-COVID-19 ke seorang warga. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) menyatakan data awal yang telah ditinjau menunjukkan 99,5% orang yang meninggal karena COVID-19 selama enam bulan terakhir tidak divaksinasi.

Data itu dipaparkan Direktur CDC Amerika, Dr Rochelle Walensky, pada briefing Gedung Putih Kamis pekan lalu. Menurutnya, statistik yang menakjubkan itu telah mendukung pernyataannya bahwa hampir setiap kematian terkait virus corona sekarang dapat dicegah.



“Setiap penderitaan atau kematian akibat COVID-19 tragis,” kata Walensky. “Dengan vaksin yang tersedia di seluruh negeri, penderitaan dan kerugian yang kita lihat sekarang sepenuhnya dapat dihindari.”

Analisis sebelumnya oleh Associated Press menemukan 99,2% dari lebih dari 18.000 kematian terkait virus corona yang dilaporkan pada bulan Mei adalah di antara individu yang tidak divaksinasi, dengan hanya 150 kematian akibat infeksi "terobosan" (pada orang yang divaksinasi penuh).



Namun, statistik Kamis dari CDC Amerika menawarkan pandangan yang lebih luas tentang hubungan antara vaksinasi dan kematian akibat COVID-19.

Ketika pejabat tinggi kesehatan masyarakat terus membunyikan alarm tentang ancaman virus corona varian delta, pemerintahan Joe Biden mengumumkan pada hari Kamis lalu bahwa mereka akan mengerahkan tim respons cepat di seluruh AS ke titik-titik panas pandemi di mana ketegangan berkembang.

"Ini akan melibatkan kombinasi bantuan di lapangan dan virtual," kata pakar COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients.

Dia tidak merinci dengan tepat ke mana tim respons cepat itu akan dikirim, tetapi menyarankan itu mungkin mencakup 1.000 county yang disorot oleh Walensky.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More