Inilah Bungker Penampung Ratu Inggris Jika Perang Nuklir Pecah

Senin, 05 Juli 2021 - 09:46 WIB
loading...
Inilah Bungker Penampung Ratu Inggris Jika Perang Nuklir Pecah
Branton Quarry Nuclear Bunker, bangunan bawah tanah di Inggris untuk menampung Ratu Elizabeth II jika terjadi perang nuklir. Foto/The Mirror
A A A
LONDON - Militer Inggris telah lama membangun bungker raksasa untuk menampung Ratu Elizabeth II jika perang nuklir pecah. Namun, bangunan itu kini ditinggalkan dan terlihat cukup menyeramkan.

Nama bangunan bawah tanah tersebut adalah Branton Quarry Nuclear Bunker. Bungker ini dibangun lebih dari tiga lantai seluas 30.000 kaki persegi dan dilengkapi dengan studio penyiaran BBC.



Terkubur 100 kaki di bawah bukit, Branton Quarry Nuclear Bunker dibangun pada 1940-an sebelum diperluas pada 1952, dan terdiri dari bangunan 30.000 kaki persegi gaya pasca-apokaliptik.

Seperti dilaporkan Edinburgh Live, bungker tersebut dibangun untuk menampung Ratu Elizabeth II, bersama kubunya, pejabat pemerintah, dan staf senior BBC jika perang nuklir pecah saat mereka berada di Edinburgh, Skotlandia.

Bungker, yang digambarkan sebagai "kelangsungan hidup bersejarah yang langka", dibangun sebagai bagian dari skema nasional, yang dikenal sebagai Regional Seats of Government, yang dirahasiakan hingga tahun 1963 ketika keberadaannya digali oleh kelompok aktivis anti-perang Spied for Peace.

Terbagi menjadi tiga lantai, bangunan bawah tanah dilengkapi dengan studio penyiaran BBC dan memiliki cukup ruang untuk menampung banyak orang lain selain bangsawan, termasuk anggota militer, polisi, pemadam kebakaran, dan ambulans.

Ini adalah salah satu situs militer bawah tanah terbesar di Inggris, terkubur 100 kaki di bawah Bukit Corstorphine di Barnton Quarry.

Keberadaan Regional Seats of Government digali oleh Spies for Peace yang menerobos ke bungker rahasia pemerintah serupa di Reading dan mengungkap skema nasional, mempublikasikan persiapan pemerintah untuk pemerintahan setelah perang nuklir.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)