Media Palestina Minta Perlindungan setelah Serangan oleh Polisi
Rabu, 30 Juni 2021 - 04:31 WIB
JALUR GAZA - Banyak wartawan Palestina dikerahkan di luar gedung PBB di Ramallah untuk menuntut kebebasan pers.
Aksi ini sebagai tanggapan atas bentrokan kekerasan dengan pasukan keamanan Palestina yang awalnya dipicu kematian Nizar Banat, aktivis berusia 43 tahun dari Hebron.
Banat, seorang pengkritik keras terhadap Otoritas Palestina (PA), meninggal pekan lalu setelah pasukan keamanan menyerbu rumahnya dan menangkapnya dengan kejam.
Wartawan Palestina dilaporkan menyerahkan surat kepada PBB yang mendesaknya, "Untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan segera untuk melindungi kebebasan pers.”
Surat itu muncul di tengah meningkatnya serangan dan pelecehan oleh pasukan keamanan Palestina terhadap para jurnalis Palestina.
Serikat Jurnalis Palestina juga meminta Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh untuk memecat kepala polisi Palestina karena tidak melindungi wartawan dan membiarkan polisi yang menyamar menyerang dan menangkap para jurnalis.
Aksi ini sebagai tanggapan atas bentrokan kekerasan dengan pasukan keamanan Palestina yang awalnya dipicu kematian Nizar Banat, aktivis berusia 43 tahun dari Hebron.
Banat, seorang pengkritik keras terhadap Otoritas Palestina (PA), meninggal pekan lalu setelah pasukan keamanan menyerbu rumahnya dan menangkapnya dengan kejam.
Wartawan Palestina dilaporkan menyerahkan surat kepada PBB yang mendesaknya, "Untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan segera untuk melindungi kebebasan pers.”
Surat itu muncul di tengah meningkatnya serangan dan pelecehan oleh pasukan keamanan Palestina terhadap para jurnalis Palestina.
Serikat Jurnalis Palestina juga meminta Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh untuk memecat kepala polisi Palestina karena tidak melindungi wartawan dan membiarkan polisi yang menyamar menyerang dan menangkap para jurnalis.
tulis komentar anda