Ketika Singapura Akan Memperlakukan COVID-19 seperti Flu Biasa
Senin, 28 Juni 2021 - 15:24 WIB
Para menteri menyatakan kemungkinan itu akan berlanjut dan suntikan penguat mungkin diperlukan.
Tes COVID-19 juga harus lebih mudah dan lebih cepat. Tes yang dilakukan sendiri, seperti breathalyser, harus menggantikan metode usap tenggorokan yang tidak nyaman.
COVID-19 Normal Baru
Para menteri mengatakan COVID-19 bisa "dijinakkan" jika tidak bisa ditaklukkan. Mereka menata apa yang mereka sebut "normal baru".
"Pada waktunya, bandara, pelabuhan laut, gedung perkantoran, mal, rumah sakit, dan lembaga pendidikan dapat menggunakan perangkat ini untuk menyaring staf dan pengunjung," kata para menteri tersebut.
Orang dengan COVID-19 akan pulih di rumah karena gejalanya sebagian besar ringan dan kontak dekat akan divaksinasi.
Karena kebanyakan kasus tidak terlalu serius, kebutuhan untuk pelacakan kontak dan karantina akan rendah.
Perubahan besar adalah tidak lagi melaporkan jumlah kasus harian.
“Daripada memantau jumlah infeksi COVID-19 setiap hari, kami akan fokus pada hasil: berapa banyak yang jatuh sakit parah, berapa banyak di unit perawatan intensif, berapa banyak yang perlu diintubasi untuk oksigen, dan sebagainya," imbuh para menteri.
"Ini seperti bagaimana kita sekarang memantau influenza."
Tes COVID-19 juga harus lebih mudah dan lebih cepat. Tes yang dilakukan sendiri, seperti breathalyser, harus menggantikan metode usap tenggorokan yang tidak nyaman.
COVID-19 Normal Baru
Para menteri mengatakan COVID-19 bisa "dijinakkan" jika tidak bisa ditaklukkan. Mereka menata apa yang mereka sebut "normal baru".
"Pada waktunya, bandara, pelabuhan laut, gedung perkantoran, mal, rumah sakit, dan lembaga pendidikan dapat menggunakan perangkat ini untuk menyaring staf dan pengunjung," kata para menteri tersebut.
Orang dengan COVID-19 akan pulih di rumah karena gejalanya sebagian besar ringan dan kontak dekat akan divaksinasi.
Karena kebanyakan kasus tidak terlalu serius, kebutuhan untuk pelacakan kontak dan karantina akan rendah.
Perubahan besar adalah tidak lagi melaporkan jumlah kasus harian.
“Daripada memantau jumlah infeksi COVID-19 setiap hari, kami akan fokus pada hasil: berapa banyak yang jatuh sakit parah, berapa banyak di unit perawatan intensif, berapa banyak yang perlu diintubasi untuk oksigen, dan sebagainya," imbuh para menteri.
"Ini seperti bagaimana kita sekarang memantau influenza."
tulis komentar anda