Kematian Global COVID-19 Tembus 4 Juta di Tengah Serbuan Varian Delta

Jum'at, 18 Juni 2021 - 14:35 WIB
Kematian global akibat COVID-19 tembus 4 juta di tengah sebuan varian delta. Foto/Ilustrasi/Sindonews
JAKARTA - Kematian akibat virus Corona baru di seluruh dunia melewati titik suram pada Kamis (18/6/2021), dengan melebihi angka 4 juta berdasarkan penghitungan Reuters. Jumlah ini terjadi karena banyak negara berjuang untuk mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi populasi mereka.

Sementara jumlah kasus baru dan kematian telah berkurang di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris, beberapa negara mengalami kekurangan vaksin karena varian Delta menjadi jenis yang dominan di seluruh dunia.

"Butuh lebih dari setahun untuk jumlah kematianakibat COVID-19 mencapai 2 juta, sementara 2 juta berikutnya dicatat hanya dalam 166 hari," menurut analisis Reuters yang dikutip Sindonews, Jumat (18/6/2021).

Lima negara teratas berdasarkan jumlah kematian yaitu Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia, dan Meksiko. Kelima negara itu mewakili sekitar 50% dari semua angka kematian di dunia, sementara Peru, Hongaria, Bosnia, Republik Ceko, dan Gibraltar memiliki tingkat kematian tertinggi bila disesuaikan dengan populasi.

"Negara-negara di Amerika Latin menghadapi wabah terburuk mereka sejak Maret, dengan 43 dari setiap 100 infeksi di dunia dilaporkan di kawasan itu," menurut analisis Reuters.



Sembilan negara teratas yang melaporkan kematian per kapita terbanyak selama seminggu terakhir semuanya berada di Amerika Latin.

Rumah sakit di Bolivia, Chili, dan Uruguay sebagian besar menampung pasien COVID-19 antara usia 25 dan 40 tahun seiring tren pasien yang lebih muda terus berlanjut. Di Sao Paulo Brasil, 80% penghuni unit perawatan intensif (ICU) adalah pasien COVID-19.



Melonjaknya kematian membebani kapasitas operasi krematorium di negara-negara berkembang dan para penggali kubur di beberapa negara terpaksa memperluas kuburan dengan deretan kuburan baru.

India dan Brasil adalah negara yang melaporkan kematian paling banyak setiap hari dengan rata-rata tujuh hari dan masih bermasalah dengan masalah kremasi dan kurangnya ruang pemakaman.

"India menyumbang satu dari setiap tiga kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari," menurut analisis Reuters.

Banyak pakar kesehatan percaya bahwa jumlah kematian resmi tidak terhitung secara global, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu memperkirakan kematian jauh lebih tinggi.



Pekan lalu, negara bagian Bihar di India menaikkan angka kematian COVID-19 secara tajam lebih tinggi setelah ditemukannya ribuan kasus yang tidak dilaporkan, menambah kekhawatiran bahwa jumlah kematian India secara keseluruhan jauh lebih banyak daripada angka resmi.

Ketika negara-negara miskin berjuang untuk menginokulasi populasi mereka karena kekurangan vaksin, negara-negara kaya telah didesak untuk menyumbang lebih banyak untuk mengendalikan pandemi.

"Masalah utama di Amerika adalah akses vaksin, bukan penerimaan vaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika Carissa Etienne Rabu lalu, mendesak negara-negara donor untuk mengirim suntikan sesegera mungkin.

Negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G-7) telah berjanji untuk memberikan 1 miliar vaksin COVID-19 untuk membantu negara-negara miskin memvaksinasi populasi mereka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More