G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin COVID dalam 12 Bulan

Selasa, 15 Juni 2021 - 07:09 WIB
100 hari pertama setelah identifikasi ancaman epidemi merupakan waktu yang sangat penting untuk mengubah arah dan seyogyanya, dapat mencegah hal ini menjadi pandemi.

Deklarasi Teluk Carbis memasukkan rekomendasi dari laporan ini dan menetapkan langkah-langkah lain yang akan diambil negara-negara G7 untuk mencegah pandemi di masa depan.

Ini termasuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menyetujui lisensi vaksin, pengobatan dan diagnostik untuk penyakit apa pun di masa depan dalam waktu 100 hari, komitmen memperkuat jaringan pengawasan global dan kapasitas pengurutan genom dan dukungan mereformasi dan memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia.

75% dari penyakit manusia baru berasal dari hewan dan penyakit ini menular dengan cepat. Mengontrol penyakit zoonosis adalah elemen kunci dari Rencana 5 Poin Perdana Menteri Inggris untuk mencegah pandemi di masa depan yang ditetapkan di PBB tahun lalu, rencana pertama yang dinyatakan oleh pemimpin G7 tentang kesiapsiagaan terhadap pandemik.

Untuk menghentikan penyakit baru yang dibawa hewan sebelum membahayakan manusia, Inggris akan mendirikan Pusat Inovasi dan Manufaktur Vaksin Hewan Inggris di The Pirbright Institute di Surrey.

Pusat ini akan memanfaatkan keahlian Pirbright yang terkemuka di dunia untuk mempercepat pengiriman vaksin untuk penyakit ternak.

Penyakit ini menimbulkan risiko bagi orang-orang jika mereka bermutasi dan bisa menularkan ke manusia dan dapat menghancurkan pertanian di Inggris dan internasional.

Pusat ini akan dengan cepat menilai teknologi baru yang menjanjikan di lapangan, dan mengembangkan serta menguji vaksin baru untuk penyakit baru.

Inggris telah memimpin perang melawan Covid-19 melalui dukungan kami dalam pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca yang sudah memiliki sejarah panjang kepemimpinan dalam penelitian vaksin.

Cacar dan rinderpest adalah dua penyakit pertama dalam sejarah yang benar-benar musnah, dapat disembuhkan menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh para ilmuwan Inggris.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More