AS Tekan UEA Depak Huawei China atau Kehilangan Jet Tempur Siluman F-35
Sabtu, 12 Juni 2021 - 07:44 WIB
Dana Stroul, yang sekarang menjadi wakil asisten menteri pertahanan untuk Timur Tengah, dan Barbara Leaf, mantan duta besar untuk UEA yang telah dinominasikan Biden sebagai asisten menteri luar negeri untuk Urusan Timur Dekat, menyoroti kekhawatiran tersebut dalam sebuah artikel di “War on the Rocks” tahun lalu.
“Kebijakan yang berbeda dari Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab—termasuk penggunaan kekuatan militer, perilaku dalam pertempuran dan pemanfaatan artikel pertahanan AS—harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pertimbangan F-35,” tulis mereka.
Analis mengatakan UEA tidak ingin mengganti atau mereplikasi hubungannya dengan AS, tetapi para pemimpinnya di sana melihat keselarasan strategis dengan model China, dengan fokusnya pada pengembangan ekonomi dan teknologi, dan stabilitas sistem politiknya—khususnya setelah gejolak di AS dan perubahan dramatis dalam kebijakan luar negeri AS yang menyertai peralihan dari mantan Presiden Barack Obama ke Trump, dan sekarang ke Biden.
“Hubungan UEA dengan China lebih dari sekadar teknologi,” kata Jonathan Fulton, fellow senior di Atlantic Council dan spesialis hubungan China-Teluk. “Ini benar-benar tentang apa yang mereka lihat sebagai mitra jangka panjang yang dapat diandalkan.”
“Kebijakan yang berbeda dari Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab—termasuk penggunaan kekuatan militer, perilaku dalam pertempuran dan pemanfaatan artikel pertahanan AS—harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pertimbangan F-35,” tulis mereka.
Analis mengatakan UEA tidak ingin mengganti atau mereplikasi hubungannya dengan AS, tetapi para pemimpinnya di sana melihat keselarasan strategis dengan model China, dengan fokusnya pada pengembangan ekonomi dan teknologi, dan stabilitas sistem politiknya—khususnya setelah gejolak di AS dan perubahan dramatis dalam kebijakan luar negeri AS yang menyertai peralihan dari mantan Presiden Barack Obama ke Trump, dan sekarang ke Biden.
“Hubungan UEA dengan China lebih dari sekadar teknologi,” kata Jonathan Fulton, fellow senior di Atlantic Council dan spesialis hubungan China-Teluk. “Ini benar-benar tentang apa yang mereka lihat sebagai mitra jangka panjang yang dapat diandalkan.”
(min)
tulis komentar anda