AS Tekan UEA Depak Huawei China atau Kehilangan Jet Tempur Siluman F-35
Sabtu, 12 Juni 2021 - 07:44 WIB
WASHINGTON - Pemerintahan Joe Biden menekan Uni Emirat Arab (UEA) untuk menghapus Huawei Technologies Co dari jaringan telekomunikasinya dan mengambil langkah lain untuk menjauhkan diri dari China. Jika tidak melakukannya, maka negara Teluk itu risiko gagal memperoleh 50 unit jet tempur siluman F-35 dan senjata canggih lainnya dari Amerika Serikat (AS).
Sumber-sumber yang mengetahui langkah pemerintah AS itu mengungkapkannya kepada Bloomberg News, Jumat (11/6/2021). Abu Dhabi dan Washington sebelumnya telah mencapai kesepakatan untuk membeli puluhan jet tempur F-35 dan drone tempur canggih Amerika dengan total nilai kesepakatan sekitar USD23 miliar.
AS meminta UEA untuk menghapus peralatan Huawei dari jaringan telekomunikasinya dalam empat tahun ke depan—sebelum dijadwalkan untuk mendapatkan F-35 pada tahun 2026 atau 2027—tetapi para pejabat Emirat menyatakan bahwa mereka akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan alternatif itu. Demikian disampaikan tiga sumber yang berbicara dengan syarat anonim.
Pembicaraan telah beralih sebagian pada kelayakan untuk memperoleh peralatan alternatif dari Samsung Electronics Co, Ericsson AB atau Nokia Oyj.
Perselisihan tentang penggunaan Huawei oleh UEA telah memanas sejak pemerintahan Donald Trump, ketika para pejabat AS tidak berhasil membujuk Emirat—sekutu penting di wilayah yang bergejolak di Timur Tengah—untuk membalikkan dorongan untuk hubungan militer dan ekonomi yang lebih kuat dengan China, yang mencari peningkatan pengaruh di Timur Tengah.
Beberapa orang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa pejabat administrasi Trump pada awalnya membujuk pejabat Emirat untuk menggantikan Huawei dan mendahului rencana China untuk membangun pangkalan di wilayah tersebut. Tetapi Emirat bersikeras pada bahasa yang lebih ambigu dalam kesepakatan yang disimpulkan pada jam-jam terakhir lengsernya kepresidenan Donald Trump.
Presiden Joe Biden mengumumkan tinjauan penjualan F-35 ketika dia mulai menjabat. Penjualan sedang berlangsung untuk saat ini, tetapi orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan perbedaan atas apa yang disepakati AS dan UEA—tentang Huawei dan kekhawatiran lain tentang teknologi China—cukup serius sehingga masih belum ada jaminan bahwa Emirat akan mendapatkan jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Corp.
Situasi ini memberikan indikasi awal bahwa pemerintahan Biden akan mengejar upaya tim Trump untuk menekan sekutu untuk melarang Huawei—perusahaan teknologi terbesar China—dari sistem 5G baru dengan argumen bahwa peralatan tersebut dapat digunakan sebagai mata-mata untuk pemerintah China. Namun, China telah menyangkal kemungkinan itu.
Sumber-sumber yang mengetahui langkah pemerintah AS itu mengungkapkannya kepada Bloomberg News, Jumat (11/6/2021). Abu Dhabi dan Washington sebelumnya telah mencapai kesepakatan untuk membeli puluhan jet tempur F-35 dan drone tempur canggih Amerika dengan total nilai kesepakatan sekitar USD23 miliar.
AS meminta UEA untuk menghapus peralatan Huawei dari jaringan telekomunikasinya dalam empat tahun ke depan—sebelum dijadwalkan untuk mendapatkan F-35 pada tahun 2026 atau 2027—tetapi para pejabat Emirat menyatakan bahwa mereka akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan alternatif itu. Demikian disampaikan tiga sumber yang berbicara dengan syarat anonim.
Pembicaraan telah beralih sebagian pada kelayakan untuk memperoleh peralatan alternatif dari Samsung Electronics Co, Ericsson AB atau Nokia Oyj.
Perselisihan tentang penggunaan Huawei oleh UEA telah memanas sejak pemerintahan Donald Trump, ketika para pejabat AS tidak berhasil membujuk Emirat—sekutu penting di wilayah yang bergejolak di Timur Tengah—untuk membalikkan dorongan untuk hubungan militer dan ekonomi yang lebih kuat dengan China, yang mencari peningkatan pengaruh di Timur Tengah.
Beberapa orang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa pejabat administrasi Trump pada awalnya membujuk pejabat Emirat untuk menggantikan Huawei dan mendahului rencana China untuk membangun pangkalan di wilayah tersebut. Tetapi Emirat bersikeras pada bahasa yang lebih ambigu dalam kesepakatan yang disimpulkan pada jam-jam terakhir lengsernya kepresidenan Donald Trump.
Presiden Joe Biden mengumumkan tinjauan penjualan F-35 ketika dia mulai menjabat. Penjualan sedang berlangsung untuk saat ini, tetapi orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan perbedaan atas apa yang disepakati AS dan UEA—tentang Huawei dan kekhawatiran lain tentang teknologi China—cukup serius sehingga masih belum ada jaminan bahwa Emirat akan mendapatkan jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Corp.
Situasi ini memberikan indikasi awal bahwa pemerintahan Biden akan mengejar upaya tim Trump untuk menekan sekutu untuk melarang Huawei—perusahaan teknologi terbesar China—dari sistem 5G baru dengan argumen bahwa peralatan tersebut dapat digunakan sebagai mata-mata untuk pemerintah China. Namun, China telah menyangkal kemungkinan itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda