Kim Jong-un Mendadak Lebih Ramping usai Menghilang, Picu Spekulasi soal Kesehatannya

Kamis, 10 Juni 2021 - 07:30 WIB
“Apakah hanya sudut kamera atau Kim kehilangan banyak berat badan?," tulis dia di Twitter pada 6 Juni.

Kesehatan pemimpin Korea Utara telah menjadi perhatian besar di antara para ahli dan badan intelijen asing termasuk Badan Intelijen Nasional Korea Selatan atau NIS, karena ada beberapa contoh dia "menghilang" selama berminggu-minggu dari mata publik.



Sebelumnya, para ahli menilai bahwa dia berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Keluarganya dilaporkan memiliki riwayat masalah jantung juga. Pada November 2020, NIS dilaporkan memberi tahu anggota parlemen Korea Selatan bahwa mereka percaya Kim Jong-un memiliki berat sekitar 140 kilogram.

Sementara Mike Brodka, seorang perwira intelijen untuk Komando Operasi Khusus AS di Korea Selatan, mengatakan; "Di permukaan, penurunan berat badan yang nyata mungkin tidak berarti banyak, tetapi dapat memberikan petunjuk untuk informasi lain yang dicari oleh para kolektor intelijen."

"Penting bagi intelijen untuk melihat berbagai sumber informasi dan indikator dari peristiwa terkait untuk mencoba dan menjawab situasi nyata di Pyongyang," katanya seperti dikutip The Independent, Kamis (10/6/2021).

“Ini mungkin masalah sederhana dari perubahan gaya hidup sehat atau masalah yang lebih kompleks. Saat ini, kami tidak tahu, tetapi itu menimbulkan pertanyaan yang cukup serius sehingga kami harus memperhatikan peristiwa selama beberapa bulan ke depan untuk mengetahuinya," ujarnya.

Namun, Tom Fowdy, seorang analis yang berfokus pada Korea Utara dan China, mengatakan; “Spekulasi kesehatan Kim Jong-un dan kebocoran Laboratorium Wuhan adalah tema yang serupa dari wacana media.”

Dia men-tweet bahwa keduanya berkembang pada imajinasi publik dari "Fantasi Komunis" yang misterius yang secara dramatis memikirkan segalanya dengan mencari motivasi atau tindakan gelap.

“Ini mengingatkan pada tema Perang Dingin Amerika, kecurigaan, infiltrasi, ketidakpercayaan, dengan setiap hal yang jinak dikhianati sebagai plot politik dan jahat di suatu hari sampai-sampai akal sehat hilang sebagai rasa penilaian atau analisis. Pasti selalu ada sesuatu yang 'lebih'," kata Fowdy.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More