Austria Luncurkan ‘Peta Islam’, Dianggap Picu Gara-gara dan Keributan
Jum'at, 28 Mei 2021 - 22:01 WIB
Juru bicara Partai Hijau untuk integrasi Faika El-Nagashi mengeluhkan keputusan pemerintah itu.
“Tidak ada menteri atau anggota parlemen Partai Hijau yang terlibat atau bahkan diberitahu tentang hal itu. Proyek ini mencampurkan Muslim dengan Islamis dan bertentangan dengan kebijakan integrasi yang seharusnya,” ungkap Faika El-Nagashi.
Raab bersikeras peta itu tidak dimaksudkan untuk "mencurigai umat Islam secara umum."
“Tujuannya adalah untuk melawan ideologi politik, bukan agama," ujar Raab.
Kanselir Austria Sebastian Kurz secara teratur mengkritik apa yang disebutnya "Islam politik".
“Bayangkan jika peta serupa dibuat untuk Yudaisme atau Kristen,” papar Tarafa BagHajjati, kepala organisasi Muslim lainnya. Dia mengeluh bahwa peta itu menyamakan terorisme dengan agama.
Dia menunjukkan sekitar 8% dari keseluruhan populasi Austria yang berjumlah 8,9 juta memeluk agama Islam dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki hubungan dengan berbagai organisasi semacam itu.
“Ini mengkhawatirkan dan saya kecewa dengan pemerintah karena mengadopsi ide-ide sayap kanan,” ungkap dia.
Sejak serangan ekstremis yang menewaskan empat orang di Wina November lalu, yang pertama terjadi di Austria, terjadi peningkatan insiden serangan verbal dan fisik terhadap Muslim di negara itu.
IGGOe memperingatkan, "Rasisme terhadap Muslim sedang tumbuh."
“Tidak ada menteri atau anggota parlemen Partai Hijau yang terlibat atau bahkan diberitahu tentang hal itu. Proyek ini mencampurkan Muslim dengan Islamis dan bertentangan dengan kebijakan integrasi yang seharusnya,” ungkap Faika El-Nagashi.
Raab bersikeras peta itu tidak dimaksudkan untuk "mencurigai umat Islam secara umum."
“Tujuannya adalah untuk melawan ideologi politik, bukan agama," ujar Raab.
Kanselir Austria Sebastian Kurz secara teratur mengkritik apa yang disebutnya "Islam politik".
“Bayangkan jika peta serupa dibuat untuk Yudaisme atau Kristen,” papar Tarafa BagHajjati, kepala organisasi Muslim lainnya. Dia mengeluh bahwa peta itu menyamakan terorisme dengan agama.
Dia menunjukkan sekitar 8% dari keseluruhan populasi Austria yang berjumlah 8,9 juta memeluk agama Islam dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki hubungan dengan berbagai organisasi semacam itu.
“Ini mengkhawatirkan dan saya kecewa dengan pemerintah karena mengadopsi ide-ide sayap kanan,” ungkap dia.
Sejak serangan ekstremis yang menewaskan empat orang di Wina November lalu, yang pertama terjadi di Austria, terjadi peningkatan insiden serangan verbal dan fisik terhadap Muslim di negara itu.
IGGOe memperingatkan, "Rasisme terhadap Muslim sedang tumbuh."
tulis komentar anda