Kim Jong-un: Korut Berada dalam Pertempuran Melawan Anti Sosialis

Jum'at, 28 Mei 2021 - 00:54 WIB
Pemimpin Korut Kim Jong-un berjanji untuk membangun sosialisme Korut di tengah kebuntuan negosiasi nuklir degan AS. Foto/AP
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , bersumpah untuk berjuang tanpa kompromi melawan elemen anti sosialis di dalam negeri. Hal itu diungkapkannya ketika mencoba untuk memperkuat kekuasaannya di tengah kesulitan terkait pandemi dan sanksi ekonomi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

"Perjuangan melawan praktik anti sosialis dan non sosialis adalah pertempuran mati-matian untuk mempertahankan kemurnian kelas pekerja dan garis gaya hidup sosialisme kita," kata Kim dalam sepucuk surat kepada peserta pertemuan yang dilaporkan kantor berita Korut, KCNA, yang dikutip AP, Jumat (28/5/2021).

Praktik anti-sosialis dan non-sosialis kemungkinan merujuk pada warga negara yang mengejar kapitalisme, dianggap mementingkan diri sendiri, dan hal-hal lain yang dianggap Kim berlawanan dengan sosialisme dan kolektivisme serta mengancam pemerintahan keluarganya.

"Penting untuk melakukan (sebuah) perjuangan tanpa kompromi melawan (praktik anti sosialis dan non sosialis) dan dengan tegas menghancurkannya," tulis KCNA mengutip Kim.





Kim juga memerintahkan para peserta untuk dengan teguh mempertahankan prinsip memproduksi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi dan kehidupan masyarakat dengan bahan mentah dan lainnya milik sendiri.

Pernyataan Kim muncul saat keraguan meningkat tentang ekonomi Korut dan apakah mereka akan terlibat dalam pembicaraan serius dengan Washington terkait perlucutan senjata. Ada juga kekhawatiran bahwa Korut terus memperkuat pembangunan persenjataan nuklir yang secara langsung mengancam AS.

Kim Jong-un beberapa waktu lalu mengatakan negaranya menghadapi situasi terburuk yang pernah ada karena perdagangan berkurang tajam yang disebabkan oleh penutupan perbatasan akibat pandemi virus Corona baru, sanksi yang dipimpin AS, dan bencana alam musim panas lalu. Dia telah menyerukan persatuan yang lebih kuat di dalam negeri dan mendesak AS untuk meninggalkan permusuhan terhadap Korut, yang jelas merujuk pada sanksi tersebut. Dia memperingatkan akan memperbesar persenjataan nuklirnya jika permusuhan AS terus berlanjut.



Pada bulan Maret, Kim memerintahkan uji coba rudal balistik jarak pendek pertama negaranya dalam setahun. Namun dia masih mempertahankan moratorium uji coba rudal dan nuklir jarak jauh, yang akan menjadi ancaman langsung bagi wilayah AS, karena pemerintah Presiden Joe Biden membentuk kebijakan baru AS terhadap Korut.



Selama pertemuan puncak antara Biden dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in pekan lalu, kedua pemimpin mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa tinjauan kebijakan Korut pemerintahan Biden mengambil pendekatan yang dikalibrasi dan praktis yang terbuka untuk dan akan mengeksplorasi diplomasi dengan Korut. Keduanya juga menekankan komitmen bersama mereka untuk denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea.

Biden juga mengumumkan penunjukan utusan khusus baru untuk urusan Korut, dan Moon mengungkapkan harapannya agar Korut menanggapinya secara positif.

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More