Tunjuk Utusan Baru AS untuk Korut, Biden Siap Bertemu dengan Kim Jong-un

Sabtu, 22 Mei 2021 - 15:39 WIB
loading...
Tunjuk Utusan Baru AS untuk Korut, Biden Siap Bertemu dengan Kim Jong-un
Presiden AS Joe Biden menunjukkan utusan baru AS untuk Korut dan siap bertemu dengan Kim Jong-un dalam kondisi yang tepat. Foto/Business Insider
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden , telah menunjuk utusan khusus untuk melibatkan Korea Utara (Korut) dalam dialog. Ia juga mengatakan dia dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in tetap "sangat prihatin" tentang persenjataan nuklir Pyongyang.

Hal itu diungkapkannya setelah bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di Gedung Putih. Saat konferensi pers bersama, Biden juga mengatakan akan bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un dalam kondisi yang tepat.

Presiden AS itu mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea. Meski begitu, ia tidak ingin berangan-angan tentang sulitnya membuat Korut menyerahkan persenjataan nuklirnya.

"Kami berdua sangat prihatin tentang situasi ini," kata Biden, berbicara bersama Moon.

“Kedua negara kami juga berbagi kesediaan untuk terlibat secara diplomatis dengan (Korea Utara) untuk mengambil langkah pragmatis yang akan mengurangi ketegangan (di Semenanjung Korea)," imbuhnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (22/5/2021).



Guna membantu mendorong upaya itu, kata Biden, pejabat veteran Departemen Luar Negeri Sung Kim akan menjadi utusan khusus AS untuk Korut.

Seorang diplomat Korea-Amerika, Sung Kim menjabat sebagai utusan khusus untuk Korut di bawah mantan Presiden Barack Obama dan membantu mengatur pertemuan puncak mantan Presiden Donald Trump dengan Kim Jong-un.

Ia juga pernah menjadi duta besar untuk Korsel, Filipina dan Indonesia dan baru-baru ini menjabat sebagai pejabat tinggi diplomat AS untuk Asia Timur.

Ditanya apakah Biden akan mempertimbangkan untuk menindaklanjuti pertemuan puncak Trump yang menjadi berita utama tetapi pada akhirnya tidak membuahkan hasil dengan Kim, presiden AS mengatakan itu harus dengan persyaratan yang sama sekali berbeda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2489 seconds (0.1#10.140)